TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gabungan Konsumen Konstruksi Nasional (Gapensi) Indonesia bertemu dengan Wakil Presiden Maruf Amin membahas kondisi industri konstruksi nasional terkini.
Andi Rukman Noordin (ARN) yang saat ini mencalonkan diri sebagai Ketua BPP, turut hadir dalam pertemuan tersebut bersama beberapa pengurus BPP Gapency.
Maruf Amin berharap dapat terus meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan Gapency serta mendukung pembangunan infrastruktur.
Pada pertemuan tersebut, ARN menyampaikan keprihatinannya atas berkurangnya jumlah Perusahaan Jasa Konstruksi (CSE) secara signifikan sejak berlakunya Undang-Undang 25 Desember 2006 tahun 2008. 11 Tahun 2020 tentang Penciptaan Lapangan Kerja.
“Sebelum pandemi, BUJK yang terdaftar berjumlah 144.000, namun kini hanya tersisa 75.809. Hal ini disebabkan berbagai faktor, antara lain sulitnya mendapatkan izin dan terbatasnya peluang bagi usaha kecil dan menengah,” tulis ARN, Sabtu. 6/1/2024).
Pada audiensi ini juga dibahas kinerja Munas XV BPP GAPENSI yang akan diselenggarakan pada 5-7 Juni di Hotel Bidakara Jakarta, serta situasi konstruksi saat ini.
Gapensi berharap Maruf Amin membuka resmi sidang Majelis Nasional pada kesempatan hari ini.
ARN juga menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi BUJK kecil dan menengah, seperti kesulitan mendapatkan izin, terbatasnya alokasi penyedia jasa konstruksi ke kota/kabupaten, serta lebih sedikitnya paket dan konsolidasi proyek skala kecil. perusahaan. hanya perusahaan besar, termasuk BUM, yang bisa melaksanakan proyek besar.
Dalam diskusi tentang pembangunan negara saat ini, ARN dengan sopan menyatakan kepada Wakil Presiden bahwa ia mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Republik Tiongkok dan siap bekerja sama untuk melindungi pemerintahan presiden terpilih. Prabu Subianto.
“Gapensi berkomitmen untuk mengkomunikasikan berbagai permasalahan di industri jasa konstruksi kepada pemerintah, sosialisasi kebijakan pemerintah kepada anggota Gapensi Indonesia, dan pemberdayaan anggota BUJK Gapensi,” kata ARN.