Laporan jurnalis Tribunnews.com, Aisya Narsyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat mencari camilan di sela-sela waktu makan, baby wortel menjadi pilihan yang mudah dan menyehatkan. Padahal, wortel muda penuh dengan manfaat.
Sebuah studi baru menemukan bahwa remaja yang mengonsumsi setengah cangkir wortel tiga kali seminggu memiliki tingkat karotenoid yang lebih tinggi di kulit mereka, Health melaporkan.
Kadarnya lebih tinggi pada orang yang makan wortel muda dan mengonsumsi multivitamin.
Karotenoid adalah pigmen yang memberi warna oranye pada wortel. Karotenoid juga penting bagi kesehatan manusia.
Karotenoid bertindak sebagai antioksidan, dan tubuh dapat mengubahnya menjadi vitamin A.
Hal ini menurut Mary Harper Simmons, salah satu penulis penelitian dan mahasiswa pascasarjana nutrisi di Samford University.
“Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengonsumsi buah dan sayur tiga kali sehari selama tiga minggu dapat meningkatkan kadar karotenoid kulit,” ujarnya.
“Temuan kami menunjukkan bahwa perubahan pola makan yang kecil dan sederhana—memasukkan wortel sebagai camilan—sebenarnya meningkatkan akumulasi karotenoid kulit,” tambahnya.
Temuan penelitian ini dipresentasikan pada konferensi American Society for Nutrition’s NUTRITION 2024 pada 30 Juni.
Meskipun penelitian-penelitian tersebut dipilih oleh panel ahli, penelitian-penelitian tersebut tidak melalui proses peer-review. Wortel dan karotenoid dapat mempengaruhi kesehatan Anda
Karotenoid adalah pigmen alami pada tumbuhan, alga, dan bakteri fotosintetik.
Kandungan ini bertanggung jawab atas warna merah, oranye, dan kuning pada banyak buah dan sayuran.
Karotenoid mendukung kesehatan kita dalam banyak hal, namun yang paling umum adalah sebagai antioksidan.
Ada ratusan jenis karotenoid, namun ada tiga jenis yaitu beta-karoten, lutein, dan likopen yang paling penting bagi kesehatan manusia.
Wortel adalah salah satu sumber beta-karoten yang paling populer.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketiga senyawa ini dapat melindungi terhadap penyakit kardiovaskular, jenis kanker tertentu, degenerasi makula terkait usia, dan penumpukan plak di arteri.
Selain itu, beta-karoten diubah oleh tubuh menjadi vitamin A, yang penting untuk menjaga kesehatan penglihatan, kulit, dan fungsi kekebalan tubuh.
Namun, peningkatan kadar karotenoid tidak dianjurkan untuk semua orang.
Penelitian menemukan bahwa orang yang merokok atau terpapar asbes memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru dan kematian saat mengonsumsi suplemen beta-karoten.