Pertamina Perluas Pendataan QR Code Pertalite di Tengah Isu Pembatasan BBM Subsidi

Dilansir reporter Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui unit bisnisnya PT Pertamina Patra Niaga secara bertahap memperluas area pengumpulan kode QR bagi pengguna BBM Pertalite untuk kendaraan roda 4 di berbagai wilayah di Indonesia.

Plt Sekretaris Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, hal ini merupakan upaya mencapai target subsidi yang dilakukan pihak Anda.

Perluasan pendataan tahap pertama akan dimulai pada pertengahan Juli 2024, meliputi wilayah Jawa Madura Bali (Jamali) dan beberapa wilayah non-Jamali yaitu Maluku, NTT, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Happy mengatakan, langkah pendataan pengguna Pertalite ini diambil sebagai bagian dari upaya perusahaan mencatat transaksi BBM yang diselewengkan dengan lebih baik dan transparan.

Misalnya saja anggaran kompensasi yang disediakan pemerintah untuk produk Pertalite.

Pak Happy dalam keterangannya, Selasa (23/7/2024), mengatakan, “Pemekaran wilayah ini tahap awal telah dilakukan di 190 kota/kabupaten di wilayah Jamali dan beberapa wilayah non-Jamali.”

Lanjutnya, selanjutnya akan dilanjutkan ke provinsi lain atau sebanyak 283 kota/kabupaten.

Diketahui, di masa lalu banyak pemberitaan bahwa pemerintah berencana membatasi distribusi bensin kepada masyarakat.

Pembatasan BBM bersubsidi kabarnya akan mulai berlaku pada 17 Agustus 2024. Namun, Happy menegaskan, hal tersebut merupakan pendataan, bukan pembatasan.

Kami berharap hal ini dapat membantu pemerintah menemukan pengguna subsidi BBM. Selain itu, kami berharap pendataan dapat mengurangi indikasi penipuan atau penyalahgunaan BBM di lapangan.

Sedangkan hingga awal Juli 2024, lebih dari 4,6 juta pengguna Pertalite telah mendaftar kode QR.

Kendaraan roda empat yang tidak memiliki kode QR akan tetap beroperasi dan akan didaftarkan pada situs pendukung terkait, pungkas Happy.

Sebelumnya, pemerintah berencana membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM).

Bapak Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kementerian Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) berencana membatasi pembelian minyak saat HUT RI ke-79 atau 17 Agustus 2024.

Luhut mengatakan, pembatasan tersebut dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.

Oleh karena itu, tambahnya, pemerintah bisa menghemat anggaran. Saat ini, kata Luhut, PT Pertamina (Persero) sedang menyiapkan aturan terkait pembatasan tersebut.

“Kita harapkan tanggal 17 Agustus ini sudah bisa kita mulai dimana kita bisa mengurangi mereka yang tidak mendapat subsidi,” kata Luhut dalam video yang dikutip, Rabu (7/10/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *