Laporan jurnalis Tribunnews.com Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat pada Mei 2024, likuiditas perekonomian atau uang beredar di luar negeri (M2) sebesar Rp 8.965,9 triliun yang bersifat year-on-year atau year-on-year (Y/Y ) Artinya terjadi peningkatan sebesar 7,6 persen.
Erwin Haryono, Wakil Kepala Departemen Komunikasi BI, mengatakan jumlah uang beredar pada Mei 2024 lebih tinggi dibandingkan April yang meningkat 6,9 persen sepanjang tahun. Menurut dia, kenaikan tersebut disebabkan ketatnya peredaran uang (M1).
Sedangkan peningkatan aliran moneter eksternal (P2) ditentukan oleh penyaluran pinjaman dan net klaim luar negeri.
“Penyaluran pinjaman pada tahun 2024 meningkat sebesar 11,4 persen pada bulan Mei (year-on-year), setelah meningkat sebesar 12,3 persen pada bulan lalu.
“Klaim luar negeri bersih meningkat sebesar 0,6 persen (y/y), lebih baik dibandingkan penurunan bulan lalu sebesar 1,1 persen (y/y),” lanjutnya.
Erwin mengatakan, kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dianggap sama dengan pinjaman, seperti surat berharga (surat berharga yang mewujudkan hubungan kredit), akseptasi bank (banker’s akseptasi), dan surat promes yang dibeli kembali.
Selain itu, pinjaman yang diberikan tidak termasuk pinjaman yang diberikan oleh kantor bank umum yang berlokasi di luar negeri, serta pinjaman yang diberikan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.
Sedangkan tagihan bersih terhadap pemerintah pusat meningkat sebesar 22,7 persen (year-on-year) dan meningkat sebesar 25,8 persen (year-on-year) pada bulan April setelah tahun 2024, jelasnya.