TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penembakan Donald Trump menarik perhatian dunia.
Bagaimana pelempar Thomas Matthew Crooks mendekati Donald Trump pada rapat umum di Pennsylvania?
Berdasarkan berbagai pemberitaan di media internasional, fakta bahwa pelaku, Thomas Matthew Crooks, bersenjatakan senapan AR-15 dan berada cukup dekat untuk menembak Trump, menunjukkan bahwa Dinas Rahasia tidak mampu mendeteksi ancaman.
Namun insiden Trump ini bukan kali pertama Dinas Rahasia gagal mendeteksi ancaman terhadap aset-asetnya. Banyak kejadian serupa yang terjadi, bahkan ada yang mengakibatkan kematian. Ini daftarnya.
1. Pembunuhan Presiden John F. Kennedy
Kasus ini mungkin disebut sebagai kegagalan paling mematikan dari agen Dinas Rahasia dalam melindungi aset.
Presiden John F. Kennedy dibunuh oleh penembak jitu yang dilengkapi senapan berkekuatan tinggi.
Serangan itu terjadi pada bulan November 1963, ketika Kennedy mengunjungi Dallas bersama istrinya, Jacqueline Kennedy.
Suara tembakan terdengar ketika iring-iringan mobil presiden melewati Dealey Plaza di Dallas.
Sepertinya peluru itu mengenai presiden.
Kennedy yang tertembak dibawa ke Rumah Sakit Parkland Memorial tetapi tidak dapat diselamatkan.
Wakil Presiden Lyndon B Johnson kemudian melakukan upacara pengambilan sumpah di ruang konferensi Presiden AS di Air Force One. Johnson adalah satu-satunya presiden yang dilantik di dalam pesawat.
Tak lama kemudian, polisi menangkap Lee Harvey Oswald di dekat Texas School Book Depository beberapa jam setelah kejadian.
Oswald dibawa dari markas besar polisi ke penjara daerah dua hari kemudian ketika pemilik klub malam Dallas Jack Ruby melarikan diri dan membunuh Oswald.
Pria bersenjata itu akhirnya dibunuh oleh agen Dinas Rahasia. Namun, ia melepaskan beberapa tembakan ke arah panggung dari tempat tinggi di luar venue.
2. Tungku Gerald Ford
Gerald Ford menghadapi dua upaya pembunuhan pada tahun 1975.
Pada tanggal 5 September 1975, Presiden AS Gerald Ford selamat dari upaya pembunuhan terhadapnya di Sacramento, California.
Penyerangnya, Lynette Fromme, seorang wanita muda bertubuh mungil, berambut merah, dan berbintik-bintik, mendekati presiden saat dia berjalan di dekat California Capitol dan mengangkat pistol kaliber .45 ke arahnya.
Faktanya, upaya ini gagal. Agen Dinas Rahasia menyergapnya dan menjatuhkannya. Namun hal ini juga menunjukkan bahwa upaya untuk mensterilkan lingkaran dalam presiden telah gagal.
Hanya 17 hari kemudian, wanita lain, akuntan Sarah Jane Moore yang mentalnya tidak stabil, mencoba membunuh Ford saat dia berada di San Francisco.
Usahanya digagalkan ketika Moore secara naluriah meraih lengannya saat dia mengangkat pistolnya.
Meski menembak sekali, namun pelurunya tidak mengenai sasaran. Ford tidak terluka dalam kedua upaya pembunuhan tersebut.
3. Api Harry Truman
Harry Truman, yang menjadi presiden setelah kematian Roosevelt, ditembak di depan Gedung Putih oleh kaum nasionalis Puerto Rico pada tahun 1950.
Saat itu, Gedung Putih sedang menjalani renovasi dan Presiden Truman sedang menginap bersama keluarganya di Blair House di Pennsylvania Avenue.
Pada sore hari tanggal 1 November, Truman dan istrinya sedang berada di atas ketika mereka mendengar keributan. Saat dia mendekat, dia mendengar suara tembakan dari tangga depan rumah.
Benar saja, sepasang pembunuh mendekati pintu depan Blair House dan melepaskan tembakan.
Namun karena reaksi cepat polisi dan satpam, mereka tidak bisa melewati pintu masuk.
4. Penembakan Ronald Reagan
Peristiwa ini terjadi pada bulan Maret 1981. Sasaran serangannya adalah Presiden Ronald Reagan.
Saat itu, Reagan baru saja menyelesaikan pidatonya di Washington, D.C., dan John Hinckley Jr. yang berada di antara kerumunan dalam perjalanan menuju iring-iringan mobilnya. Dia ditembak oleh. Reagan selamat dari luka tembak yang dideritanya pada Maret 1981.
Selain Reagan, tiga orang lainnya tertembak, termasuk sekretaris pers James Brady, yang lumpuh sebagian dalam serangan itu.
Hinckley ditangkap dan dirawat di rumah sakit jiwa setelah juri memutuskan dia tidak bersalah dengan alasan kegilaan.
Hinckley dibebaskan dari tahanan yudisial pada tahun 2022 setelah hakim memutuskan bahwa dia tidak lagi membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
5. Penembakan di Gedung Putih pada masa pemerintahan Obama
Orang yang menembaki Gedung Putih pada November 2011 adalah Oscar Ramiro Ortega-Hernandez (21).
Ia dituduh mencoba membunuh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.
Ortega juga dituduh menyerang seorang petugas polisi.
Namun, berbeda dengan kasus-kasus di atas, baik presiden maupun Ibu Negara tidak hadir pada saat pembunuhan tersebut.
Dua peristiwa penting lainnya terjadi: pembunuhan dan percobaan pembunuhan terhadap politisi di luar Kepresidenan.