Laporan reporter Tribunnews.com Da Nang Triatmodjo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jelang Musyawarah Nasional Partai Golkar (Munas) ke-11 yang digelar pada 20 Agustus 2024, nama Bahlil Lahadalia kian ramai dibicarakan sebagai calon kuat pengganti Airlangga Hartarto yang lengser. sebagai ketua.
Ketua Umum DPP Himpunan Mahasiswa (HIMA) KOSGORO 1957 Gamal Bahri Syamsul menilai jika benar Bahlil terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar, maka hal itu merupakan cerminan komitmen kader baru itu. bisa dikembangkan. sebagai pemimpin nasional.
Pasalnya, perjalanan karier Bahlil yang dimulai dari aktif bekerja di DPD Golkar Papua hingga kini menjabat Menteri Investasi dinilai sebagai contoh nyata proses yang tidak mengkhianati hasil.
“Bahlili adalah contoh nyata aktivis muda yang gigih dan tidak kenal lelah dengan proses. Dia memulai dari bawah, di Papua, dan kini menjabat Menteri Investasi. “Ini menunjukkan betapa kerja keras dan komitmen aktivisme dapat membentuk seorang pemimpin sejati,” kata Gamal kepada wartawan, Kamis (15 Agustus 2024).
Kepemimpinan Bahlil sangat penting untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks, kata Gamal. Pemilihan Bahlil juga dikatakan sejalan dengan peran organisasi pendiri Partai Golkar dalam mengembangkan kader-kader muda yang siap mengemban tanggung jawab lebih besar.
Musyawarah Nasional Partai Golkar ke-11 menjadi kesempatan bagi Partai Pohon Beringin untuk memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki visi besar namun juga memahami kebutuhan masyarakat secara mendalam.
Gamal juga menyatakan keyakinannya bahwa kepemimpinan Golkar di bawah Bahlil akan membawa perubahan penting yang diperlukan agar partai tersebut dapat terus berkembang dan tetap relevan dalam dinamika politik Indonesia.
“Bang Bahlil adalah representasi aktivis hak tinggi seperti kami yang melalui proses panjang berorganisasi dan berkarir politik. Dan kemungkinan ini pada akhirnya akan menjadi hukum sebab akibat yang dapat diyakini oleh siapapun yang bersabar dalam proses ini, dari awal hingga akhir,” ujarnya.