TRIBUNNEWS.COM – Ferri Irianto, warga belakang SMPN 11 Cirebon meragukan keterangan Aep, saksi utama kasus pembunuhan Wine dan Eko.
Ia meragukan pernyataan adanya toko di depan tempat kerja AEP yang menjadi tempat berkumpulnya para pelaku kejahatan.
Ferry menambahkan, tempat parkir terdekat ada di depan MAN 2 Cirebon dan tempat parkir tersebut sudah lama ada, namun jaraknya cukup jauh dari tempat cuci mobil.
Sementara itu, warga lainnya bernama Samsuri (40) yang rumahnya di Jalan Perjuangan, Desa Kariamula, Kecamatan Kesambi, Cirbon, mengungkapkan, AEP telah dirusak.
Pasalnya, ia diduga berhubungan intim dengan seorang wanita di tempat cuci mobil.
Samsuri mengungkapkan bahwa ia mengenal Hadi, Eko, Saka, dan Sudirman yang kini sekarat di penjara.
Ditegaskannya, pelakunya bukan geng motor, melainkan pekerja bangunan.
Samsuri pun angkat bicara mengenai kejadian yang terjadi sebelum penangkapan Hadi dan Eko, ia berkesempatan berbincang dengan keduanya.
Pertama, Hadi dan Eko hendak menangkap Aep yang diduga membawa perempuan tersebut ke tempat cuci mobil.
Mendapat informasi tersebut, Samsur memerintahkan mereka untuk melapor ke RT agar tidak main hakim sendiri.
Hasil penggerebekan, mereka menemukan dua wanita bersembunyi di kamar mandi.
Mereka lalu mengajak Pak RW untuk menengahi.
(*)