TRIBUNNEWS.COM – Metana merupakan gas rumah kaca yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Rumus kimia gas metana adalah CH4.
Mengutip menlhk.go.id, gas penyebab pemanasan global dianggap sebagai polutan dibandingkan sumber energi yang berguna.
Kadar metana yang tinggi dapat menurunkan kadar oksigen di atmosfer bumi.
Metana dapat menyebabkan penipisan oksigen hingga sekitar 19,5 persen.
Pada tingkat yang lebih tinggi, gas metana dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan jika bercampur dengan udara.
Penggunaan metana
Mengutip Britannica, metana merupakan sumber penting hidrogen dan berbagai bahan kimia organik.
Metana bereaksi dengan uap pada suhu tinggi membentuk karbon monoksida dan hidrogen.
Metana juga digunakan untuk memproduksi amonia untuk pupuk dan bahan peledak.
Pembakaran metana yang tidak sempurna menghasilkan jelaga, yang banyak digunakan sebagai bahan penguat pada karet yang digunakan untuk ban mobil.
Sumber metana
Di alam, metana dihasilkan oleh dekomposisi bakteri anaerobik pada materi tumbuhan di bawah air, yang kadang-kadang disebut gas rawa atau gas rawa.
Rawa adalah sumber alami utama metana yang dihasilkan dengan cara ini.
Sumber alami metana penting lainnya termasuk rayap (dari proses pencernaan), gunung berapi, ventilasi dasar laut, dan endapan metana hidrat yang ditemukan di sepanjang tepi benua dan di bawah es Antartika serta permafrost Arktik.
Metana juga merupakan komponen utama gas alam, yang mengandung antara 50 dan 90 persen metana (tergantung sumbernya) dan ditemukan sebagai komponen gas yang mudah terbakar di sepanjang lapisan batubara.
Ekstraksi dan pembakaran gas alam dan batu bara merupakan sumber utama metana antropogenik (manusia).
Kegiatan seperti ekstraksi dan pengolahan gas alam serta penyulingan destruktif batubara bitumen dalam produksi batubara dan gas kokas melepaskan sejumlah besar metana ke atmosfer.
Aktivitas manusia lainnya yang terkait dengan produksi metana termasuk pembakaran biomassa, peternakan, dan pengelolaan limbah.
(Tribunnews.com, Widya)