TRIBUNNEWS.COM – Penyanyi Rafael Tan mengaku bisa memiliki rumah dengan tiga kamar tidur berkat usaha Seblak.
Sebenarnya saya Rafael Tan dan saldo rekening saya sebelumnya hampir nol rupee.
Rafael Tan (sebelumnya bernama Rafael SMASH) punya cerita menarik tentang diagnosisnya di masa pandemi Covid-19.
Rafael Tan yang terkenal sebagai salah satu anggota boy band populer Indonesia tiba-tiba berubah pikiran dan menjadi seorang wirausaha di dunia kuliner.
Rafael Tan mengaku usahanya bermula dari hobi memasak saat tinggal di kos.
“Sebenarnya aku suka banget masak. Jadi aku tinggal di gedung dewan, dan kalau aku tinggal di gedung dewan, aku suka memasak sendiri untuk menghemat uang,” kata karyawan YouTube Trans7, La Words by Rafael Tan. /7/2024).
Kecintaan Rafael Tan terhadap memasak membawanya pada perubahan karier sebagai pembuat konten masakan Jawa Barat atau yang dikenal dengan seblak.
Rafael Tan dijuluki “Duta Seblak Indonesia” karena kontennya yang selalu memasak Seblak.
Selain “Duta Besar Indonesia Seblak”, Rafael Tan juga menyandang gelar “Mamang Seblak”.
“Benar karena saya orang Sunda. Sekarang saya Mamang Rafael dan itu benar.”
Jadi sekarang ada dua judul ya? Rafael Tan Boy Band dan sekarang ada lagi perwakilan Seblak Indonesia, kata Rafael Tan.
Rafael Tan diketahui menjadi pengusaha Seblak karena terdampak pandemi Covid-19.
Di masa pandemi, Rafael salah satu anggota SMASH mengalami penurunan karena kurangnya pekerjaan.
Bahkan, saat berada di titik terendah, ia mengaku saldonya hampir nol rupee dan berencana menjual apartemennya. “Tidak sulit lagi. Tidak ada layanan teh sama sekali, tidak ada sama sekali selama COVID, dan rekening teh hampir nol,” kata Raphael.
“Sepertinya begitu. Sepertinya aku harus menjual apartemenku,” lanjutnya. Hingga akhirnya, pria kelahiran Garut ini mengungkap dirinya sempat mencari nafkah dengan menjual daging Archie.
“Biaya hidup susah banget. Saat itu saya berjualan bakso Archie, dibuat sendiri, dan diantar melalui kurir online.”
Batasnya per hari 200.000, jelas Rafael Tan.
Sebagai pencari nafkah keluarga, pria berusia 37 tahun ini mengaku masih terus berusaha.
Hingga kemudian, ia menemukan usaha yang memudahkan peruntungannya, berjualan seblak.
Diakui Raphael, berkat konten dan upaya pemasaran Seblak, ia bersyukur telah menghasilkan aset yang bisa ia gunakan untuk membeli rumah.
“Memiliki rumah untuk bisa membangun rumah tiga lantai?” Rafi Ahmed bertanya.
“Sekarang alhamdulillah ada berkah, kamu akan mendapat berkah. Kemarin kamu mendapat berkah, sisihkan,” jawab Raphael.
Karena itu, meski rumah yang dibelinya merupakan rumah bekas, Raphael tetap bahagia.
Raphael juga sedang merenovasi interior rumah dengan tiga kamar tidur di kawasan Jagakasa, Jakarta Selatan.
(Tribunnews.com/M Alvian F)