Cerita Marketing Judi Online soal Bocornya Rencana Polisi hingga Ditawari ke Luar Negeri

TRIBUNNEWS.com – Jakarta Utara Seorang pria asal Cilincing berbagi pengalamannya bekerja sebagai perwakilan pemasaran situs judi online (judol) yang beroperasi di Filipina.

Alvero, bukan nama sebenarnya, mulai berkecimpung di dunia perjudian online pada tahun 2021 setelah ia dipecat dari pekerjaannya di sebuah jasa pengiriman di Jakarta Timur.

Saya mendapat tawaran pekerjaan dari seorang teman.

Pekerjaan pertama Alvero adalah sebagai telemarketer yang mencari pemain baru untuk kurang lebih 20 situs judi online yang dikelola oleh sebuah bandar besar.

Setiap hari aplikasi WhatsApp meminta Anda mencari 10 akun baru.

“Melakukan telemarketing itu seperti melakukan banyak WhatsApp, banyak kartu. Dan Anda berkomunikasi dengan para penjudi,” kata Alvero saat diwawancarai TribunJakarta.com, Rabu (19/6/2024).

“Ada angka yang laku.” Angka tampaknya menjadi penjudi; Jumlahnya segera menyebar; Ada databasenya,” imbuhnya.

Dari karya pertamanya, Alvero mendapat Rp 4,2 juta atau Rp 7 juta jika terlampaui target bulanannya.

Namun nyawa Alvero terputus ketika pembunuhan Brigjen Yosua santer dibicarakan oleh Ferdy Sambo, Kepala Badan Propam Polri.

Menurut Alvero saat itu, Ferdy Sambo dipercaya sebagai polisi bisnis judi online di Indonesia sehingga banyak terjadi perampokan.

Namun, beberapa rencana penggerebekan polisi bocor, termasuk ‘waktunya mengunjungi’ kantor Alvero di Pantai Indah Kapuk (PIK).

“Salah satu situs saya juga diretas. Tapi saya kabur dan pulang. Instruksi dari dinas adalah berhenti bekerja dulu. Apakah situasi aman? untuk diperiksa,” jelasnya.

Menyusul permasalahan tersebut, banyak situs judi online di Indonesia yang dilarang di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Alvero mengatakan mereka telah memindahkan kantor operasionalnya ke luar negeri, termasuk ke Kamboja dan Filipina.

Oleh karena itu, banyak pekerja situs judi online yang direkrut di kantor luar negeri dari Indonesia.

Pada tahun 2023, Alvero mendapat tawaran dari atasannya untuk berangkat ke luar negeri.

Untuk bekerja bebas di negara mana pun, saya memilih Filipina.

“Saya melihat Filipina sebagai negara terbelakang (tapi) hal ini bagus untuk dilihat.

Alvero kembali ke Indonesia pada Maret 2024 setelah bekerja di Filipina selama setahun dengan gaji bulanan Rp8 juta.

Alvero, bukan nama sebenarnya; Bunga juga bekerja sebagai administrator perjudian online di Filipina. Namun nasib Bunga tak seberuntung Alvero.

Bunga mendapat tawaran menjadi pengelola judi online melalui Telegram yang menjanjikan gaji Rp 17 juta hingga Rp 20 juta.

Alih-alih bersikap manis, ia malah menjadi korban kekerasan atasannya karena gaji yang diterima tidak sesuai janjinya.

Bunga pun tidak bisa leluasa bergerak karena security mengawasi dan menyadap ponselnya.

Bahkan, CCTV ada di setiap sudut dan ruangan gedung. Yang lebih menyedihkan, petugas keamanan di sana bersenjatakan senjata, kata warga Batam itu. Selasa (18/9/2024); Dilaporkan oleh TribunBatam id.

Dalam karyanya, Bunga diminta untuk mengarahkan masyarakat Indonesia.

Ada satu kejadian yang tidak akan pernah dilupakan Bunga ketika seorang pelanggan mengakhiri hidupnya karena depresi akibat perjudian online.

Hal ini diketahui menurut pemberitaan media.

“Saya pernah punya klien yang meninggal. Korban menjual seluruh harta bendanya hingga terjual semua. Dia menceraikan istrinya. Saya lihat di berita. Korban yang saya incar bunuh diri,” ujarnya.

Kisah Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi pekerja situs judi online juga dimuat di Harian Kompas edisi 14 Desember 2023.

Made, bukan nama sebenarnya, memilih pindah ke Kamboja untuk bekerja di situs judi online.

Ia memperoleh gaji hingga Rp7,8 juta per bulan, dibandingkan Rp250.000 per bulan saat bekerja di Indonesia.

Selama bekerja di Kamboja, Made berhasil merenovasi rumah orang tuanya di kampung halamannya.

Ia rutin mengirimkan uang kepada keluarganya setiap bulan.

“Pada tahun pertama saya mengganti rumah orang tua saya dengan tembok bambu. Saya tidak bisa membantu mereka ketika saya di Jakarta. Tapi sekarang saya masih membantu mereka,” kata Made.

Berbeda dengan Alvero dan Made, bukan nama sebenarnya, Oni bekerja di Indonesia.

Oni telah menggarap situs judi online yang berbasis di Jakarta sejak September 2023.

Ia bertanggung jawab merekrut pemain baru untuk empat situs judi online yang mulai beroperasi tahun lalu.

Dari pekerjaannya itu, Oni mendapat penghasilan hingga Rp13 juta per bulan.

“Saya mengelola empat site. Saya tergabung dalam tim yang beranggotakan sembilan orang. Masing-masing mencari 100 pemain untuk satu site. Artinya kita harus mencari 400 pemain baru untuk empat site,” jelas Oni.

Namun, Oni mengaku kesulitan mencapai target pekerjaannya.

Untuk mencapai hal ini dia menggunakan uangnya sendiri untuk membiayai usaha baru.

“Biayanya empat situs itu Rp13 juta. Saya juga bakar Rp3 juta. Kalau susah cari anggota, saya bakar uangnya. Jadi hasilnya Rp8 juta,” ujarnya.

“Caranya saya minta orang (pejudi) membuat akun di situs tersebut, lalu depositnya dari saya,” tutupnya. 80.000 pejudi online Indonesia adalah politikus, Menteri Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto (tengah) dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkokinfo) Budi Arie Setiadi (kiri) menghadiri rapat penghapusan perjudian online. Kelompok Kerja politik di kantor Kementerian Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan; Jakarta, Rabu (19/6/2024). Rapat tersebut merupakan rapat pertama gugus tugas penghapusan perjudian online sejak dibentuk oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 21 Tahun 2004 untuk mempercepat perkembangan perjudian online. Triban News/Erawan Rismawan (Triban News/Erawan Rismawan)

Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto membeberkan jumlah pemain judi online di Indonesia.

Secara demografis, Hadi menyebutkan terdapat 2,37 juta penjudi online di Tanah Air.

Dari jumlah tersebut, dua persen atau sekitar 80.000 orang merupakan anak-anak di bawah usia 10 tahun.

“Sesuai demografi penjudi online, dua persen pemainnya berusia di bawah 10 tahun. Sebanyak 80.000 anak ditemukan bermain (judi online),” kata Hadi, ketua rapat koordinasi tingkat menteri. Kementerian Koordinator Politik Bidang Hukum dan Keamanan RI Jakarta; Taruhan online pada Rabu (19/6/2024).

Kemudian mencapai 11 persen atau sekitar 440 ribu orang untuk penjudi online berusia 10 hingga 20 tahun.

Lalu terdapat 520.000 atau 13 persen penjudi online berusia antara 21 dan 30 tahun.

Nominal transaksi untuk masyarakat menengah ke bawah antara Rp 10.000 hingga Rp 100 ribu, kata Hadi.

Sedangkan untuk kalangan menengah ke atas, Nominal biaya transaksi berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 40 miliar.

“Kalau datanya antara Rp100.000 hingga Rp40 miliar untuk nominal pool transaksi kelas menengah atas,” ujarnya.

Sekadar informasi, Hadi ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online.

Pembentukan Satgas tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) No. 21 Tahun 2024.

Sebagian artikel ini telah dimuat di TribunJakarta.com, sebuah kisah pemasaran situs perjudian. Gaji Sewa Klub dan Prostitusi di Filipina dan dimuat di TribunBatam.id dengan judul Kisah Warga Batam Menjadi Admin Judi Online. Penjudi Indonesia menuju bunuh diri

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Gita Irawan/Reza Deni, TribunJakarta.com/Gerald Leonardo, TribunBatam.id/Beres Lumbantobing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *