Jerman Membingungkan, Mengatakan Pemboman Israel ke Sekolah Gaza Dibenarkan Sebagai Pembelaan Diri

Jerman bingung, mengatakan pemboman Israel terhadap sekolah di Gaza dibenarkan untuk membela diri

TRIBUNNEWS.COM- 93 warga Palestina tewas ketika Israel meledakkan tiga bom besar buatan AS di sekolah al-Tabeen.

Jerman mengutip serangan Israel baru-baru ini terhadap sekolah al-Tabi di Gaza, yang menewaskan hampir 100 warga Palestina saat salat subuh.

Warga Palestina yang selamat dari serangan tersebut menggambarkan bagaimana Israel mencabik-cabik pria, wanita dan anak-anak yang masih bersekolah dalam tiga serangan terpisah pada hari Sabtu.

Video tersebut menunjukkan warga Palestina membersihkan sekolah yang terkena dampak setelah insiden tersebut dan mengumpulkan bagian tubuh para korban.

“Dalam pemandangan yang mengerikan, bagian-bagian tubuh berserakan di reruntuhan, dan mayat-mayat yang hangus dan berlumuran darah tergeletak di reruntuhan kompleks dua lantai itu,” tulis AFP.

Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan setidaknya 93 orang, termasuk 17 wanita dan anak-anak, tewas dalam salah satu pembantaian terbesar di Israel sejak dimulainya perang.

Faktanya adalah Hamas menggunakan sekolah, rumah sakit, taman kanak-kanak sebagai pusat komando, dan menyiksa orang-orang di Jalur Gaza sebagai tameng (manusia) yang bertentangan dengan keinginan mereka, kata Wolfgang Buchner, wakil juru bicara Jerman. pemerintah. kepada jurnalis di Berlin.

Wolfgang Buechner mengatakan hal itu tanpa memberikan bukti atas pernyataannya. Tidak jelas apakah Hamas menggunakan sekolah, rumah sakit, dan taman kanak-kanak sebagai pusat komando.

“Ini adalah kebenaran yang menyedihkan dari situasi ini dan saya pikir kita harus sangat berhati-hati dalam menerima pernyataan sepihak yang disebarkan oleh Hamas dan mempercayai semua yang disebarkan oleh partai ini,” tambahnya.

Di tengah kritik, militer Israel secara keliru mengklaim bahwa lebih dari selusin dari 100 warga sipil yang tewas dalam serangan terhadap sebuah sekolah di Gaza pada 10 Agustus adalah “operasi teroris” yang terkait dengan Hamas dan gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ).

Para pemimpin dunia lainnya, termasuk kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph Borrell, mengutuk keras serangan brutal Israel.

“Mengerikan melihat foto-foto pesantren di Gaza yang dilanda serangan Israel yang memakan puluhan korban jiwa warga Palestina,” tulis Borel di X.

The Washington Post menulis pada bulan Agustus bahwa “pengeboman Israel tanpa henti selama lebih dari sepuluh bulan telah menyebabkan hampir 40.000 orang tewas, puluhan ribu orang hilang, sebagian besar Gaza rata dengan tanah, penyebaran penyakit dan kelaparan di beberapa bagian wilayah tersebut.”

Sumber: Buaian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *