Pentingnya Pasangan yang akan Menikah melakukan Pemeriksaan Organ Reproduksi

Laporan jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi merilis laporan bahwa satu dari 6 pasangan mengalami masalah kesuburan atau infertilitas.

Infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan yang telah menikah selama satu tahun atau lebih melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa alat kontrasepsi, namun tidak kunjung hamil.

“Infertilitas adalah ketidakmampuan suatu pasangan untuk dapat menghasilkan keturunan dalam waktu satu tahun pernikahan setelah melakukan hubungan intim secara teratur tanpa alat pelindung diri,” kata Dr. Tiara Kirana, Sp.And, Dokter Spesialis Andrologi Bocah Indonesia dalam keterangannya, Minggu

Menurut dr Tiara lagi, ketidaksuburan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari pihak wanita maupun pihak pria.

“Ini merupakan masalah yang umum terjadi pada pasangan suami istri. Tingkat kesuburan yang semakin tinggi membuat WHO menyebutnya sebagai masalah yang serius,” jelasnya.

Kondisi ini membuat pemantauan kesuburan dan kesehatan reproduksi menjadi penting.

“Mengapa terburu-buru ke klinik kesuburan? Pasangan yang saat ini berencana melakukan program kehamilan seringkali tidak menyadari pentingnya memeriksakan kesuburannya sebelum menikah dan memiliki anak,” ujarnya.

Hal tersebut tentu akan memancing pertanyaan, kapan Anda akan mempunyai anak, apakah Anda sudah menikah lebih dari setahun dan belum mempunyai anak atau Anda ingin mengandung cucu?

Pertanyaan ini bisa terjawab ketika pasangan memutuskan untuk memilih program kehamilan di klinik kesuburan.

Tes kesuburan, awal menuju kesuksesan

Pada wanita, tes kesuburan bisa dilakukan dengan tes USG (USG). Menariknya, pemeriksaan USG di Bocah Indonesia semakin menarik dengan adanya kampanye For You, 5 Minutes dan No Pain.

Jika diperlukan pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut, dilakukan prosedur laparoskopi atau histeroskopi.

“Seiring bertambahnya usia, kesuburan seorang wanita akan menurun. Pada usia 35 tahun, kesuburan akan menurun secara signifikan.

Hal ini disebabkan penurunan jumlah dan kualitas sel telur sehingga proses pembuahan memakan waktu lebih lama, jelas dr Tiara.

Untuk mengetahui jumlah cadangan sel telur, diperlukan tes hormon anti Mullerian hormone (AMH).

“Pemeriksaan ini penting bagi para ibu yang ingin memantau dan membantu mendiagnosis masalah ovarium. Salah satu gangguan kesuburan yang terlihat dari hasil tes AMH adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS),” jelas dr. Tiara.

Sadar akan pentingnya kesehatan reproduksi pun membuat pasangan yang akan menikah melakukan pemeriksaan organ reproduksi atau pemeriksaan pranikah.

Data POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) tahun 2023 menyebutkan 3460 dokter obgyn adalah laki-laki dan 1810 dokter obgyn adalah perempuan, bagi perempuan yang merasa malu atau risih sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG transvaginal dengan dokter laki-laki. Pemeriksaan dibantu oleh seorang perawat dan pada saat pemeriksaan didampingi oleh pasangannya.

Masalah kesuburan tidak hanya terjadi pada wanita, infertilitas juga bisa disebabkan oleh pria.

Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan masalah infertilitas pada ayah adalah hormonal, kelainan fisik, kelainan seksual, dan riwayat kesehatan.

Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pemeriksaan analisis sperma.

Jika ibu berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau lebih dikenal dengan dokter obgyn, maka ayah berkonsultasi dengan dokter spesialis andrologi. Saat pemeriksaan sang ayah, dokter yang langsung merawatnya adalah dokter spesialis andrologi.

Jumlah dokter spesialis andrologi di Bocah Indonesia juga lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan para ayah di Indonesia secara langsung GarisDua.

Fasilitas dan pelayanan, meningkatkan keberhasilan

Indonesian Boy memiliki beberapa fasilitas unggulan, salah satunya ayah dan ibu didampingi oleh dokter yang sama sepanjang program kehamilan (mulai dari pemeriksaan pertama hingga tindakan).

Bocah Indonesia memperkuat layanan bisnisnya sebagai solusi kesuburan terpadu yang berkomitmen membantu ibu dan ayah mengatasi masalah kesuburan serta menentukan program kehamilan yang tepat, seperti program hamil alami, seks terencana, inseminasi intrauterin (IUI) dan bayi tabung.

Sebagai bentuk kepedulian dan integritas, anak laki-laki Indonesia tidak pernah memaksa ayah dan ibunya untuk memilih jenis promil tertentu, karena pilihan program kehamilan ditentukan sesuai dengan kondisi masing-masing.

Untuk pemeriksaan awal, Bocah Indonesia menawarkan Paket 4 Step Boy (B4L) sebagai pemeriksaan awal bagi pasangan yang menjalani program kehamilan.

Paket Boy 4 merupakan paket pemeriksaan terpadu untuk ayah (termasuk analisis sperma) dan ibu (termasuk USG transvaginal).

Khusus bagi pasien yang sudah mencoba program bayi tabung dan gagal, Bocah Indonesia menawarkan layanan konsultasi embriologi secara online dan offline.

Menariknya, dalam program kehamilan bayi tabung, ayah dan ibu bisa melakukan sendiri pemilihan jenis kelamin atau memilih jenis kelamin bayi. Proses seleksi gender ini dapat dilakukan melalui Pre-Implantation Genetic Testing (PGT).

Bocah Indonesia menawarkan layanan pengujian genetik pra-implantasi untuk aneuploidi (PGT-A). PGT-A adalah teknologi yang digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik dan gender pada embrio.

Melalui pemeriksaan ini, orang tua dapat mengetahui kualitas dan jenis kelamin embrio yang akan ditanamkan, tanpa adanya kelainan genetik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *