Laporan jurnalis Tribunnews.com Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan proyek infrastruktur transportasi massal yakni MRT Jakarta khususnya Fase 2A telah mencapai 37 persen pada Juli 2024.
Sedangkan Stasiun MRT Jakarta Fase 2 menghubungkan dari Stasiun Bundaran HI hingga Stasiun Ancol.
Pembangunan Tahap 2 terbagi menjadi 2 bagian yakni Tahap 2A (Bundaran HI – Kota) dan Tahap 2B (Kota – Ancol).
Direktur Pembangunan MRT Jakarta Veni Maulina mengungkapkan Fase 2A terdiri dari 8 stasiun pemberhentian. Yakni, Tamrin, Monas, Harmoni, Sawa Besar, Manga Besar, Glodok, Manga Dua, Kota.
Sedangkan Tahap 2B terdiri dari Ancol Mariana dan Ancol Barat.
“Ada 3 paket pekerjaan konstruksi yang sudah berjalan. Jadi untuk paket CP.201 (CP atau paket kontrak) dari Bundaran HI sampai Monas tarifnya kurang lebih 78,5 persen,” jelas Veni di kantor MRT Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Dan untuk paket CP.202 dari Harmoni ke Mangga Besar angkanya 32,2 persen. Dan paket CP.203 dari Mangga Besar ke Kota diperkirakan 57,89 persen, lanjutnya.
Baru-baru ini telah terhubungnya Stasiun Glodok dan Kota yang ditandai dengan selesainya pembangunan terowongan dari Stasiun Glodok hingga Stasiun Kota dengan TBM 1.
TBM1 berhasil membangun terowongan sepanjang 244,5 meter di kedalaman 23,75 meter dalam waktu sekitar 105 hari.
Selanjutnya mesin bor berdiameter sekitar 6,7 meter akan membangun terowongan dari Stasiun Kota hingga Stasiun Glodak.
Stasiun Glodok dan Kota merupakan dua stasiun yang dibangun pada pembangunan Bundaran HI-Kota Tahap 2A. Keduanya dilaksanakan berdasarkan paket kontrak CP203 dengan total panjang jalur dari Stasiun Manga Besar hingga Kota sekitar 1.400 meter.
Weni berencana untuk fase 2A mulai beroperasi pada tahun 2027.
“Tujuan operasionalnya, jadi tahap 2 kami operasikan di 2 segmen. Segmen pertama target operasionalnya pada tahun 2027 atau tepatnya akhir tahun 2027,” pungkas Veni.