Perang Rusia-Ukraina Hari ke-877: Ukraina Hajar Markas Militer Rusia dari Udara dan Laut

TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia-Ukraina hari ke-877 pada Jumat (19/7/2024).

Hari ini, pukul 02:32 waktu setempat, Franceinfo melaporkan bahwa tentara Ukraina akan mengikuti pelatihan tempur selama dua bulan di kamp pelatihan Prancis pada akhir tahun 2024.

2.100 tentara Ukraina akan ambil bagian dalam pelatihan tersebut.

Mereka kemungkinan akan dilengkapi dengan peralatan militer, termasuk 128 kendaraan lapis baja VAB, 18 senjata artileri tipe Caesar, 24 tank ringan, sistem anti-tank, truk dan radar. Ukraina mengalahkan Rusia melalui udara dan laut di Krimea

Drone udara dan laut Ukraina menyerang sasaran militer Rusia di semenanjung Krimea yang diduduki secara ilegal, sumber militer Ukraina melaporkan pada Kamis (18/7/2024).

“Sebuah pusat komando dan gudang amunisi rusak atau dinonaktifkan selama operasi oleh Angkatan Laut dan Dinas Keamanan Ukraina (SBU), di antara fasilitas lainnya di Danau Donuzlav di Krimea barat,” kata seorang sumber kepada Agence France-Presse.

Sementara itu, militer Rusia mengatakan pihaknya menembak jatuh 33 drone Ukraina di atas Krimea dan 10 drone angkatan laut terbang ke semenanjung tersebut. Ukraina mengakui penarikan tentara dari desa Urožaine

Tentara Ukraina telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mundur dari desa Urozhaine di wilayah timur Donetsk.

“Desa tersebut telah menjadi puing-puing, sehingga posisi ini tidak dapat dipertahankan,” kata juru bicara pasukan darat Ukraina Nazar Voloshin kepada Associated Press.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia beberapa hari lalu mengumumkan bahwa pasukannya telah merebut kembali desa Urožaine. 5 orang tewas dalam serangan Rusia

Lima warga sipil tewas kemarin dalam serangan tentara Rusia di wilayah Donetsk, menurut pernyataan dari jaksa wilayah.

“Seorang warga setempat berusia 85 tahun meninggal setelah ada benda padat menghantam bangunan tempat tinggal. Mereka berusaha menyelamatkan istrinya, namun istrinya meninggal saat pertolongan pertama diberikan,” kata jaksa seperti dikutip The Guardian.

Tentara Rusia juga menyerang Grodivka, menewaskan tiga wanita berusia 26, 32 dan 77 tahun. Zelensky menuduh Perdana Menteri Hongaria mengkhianati rekan-rekannya di Eropa

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán mengkhianati para pemimpin Eropa lainnya setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas misi penjaga perdamaian.

“(Putin) mungkin mencoba mendekati Anda atau mendatangi beberapa mitra Anda secara individu untuk menggoda atau menekan Anda untuk memeras Anda sehingga salah satu dari Anda mengkhianati yang lain. Kami akan menjaga persatuan kami,” kata Zelensky saat menghadiri pameran. Pada pertemuan puncak komunitas tersebut, Zelenskiy meminta sekutu Eropa untuk memberikan lebih banyak senjata

Pada agenda yang sama, Zelensky menggunakan pidatonya untuk mendesak para pemimpin Eropa agar memberikan lebih banyak pertahanan udara dan senjata kepada Ukraina.

Ia juga meminta agar sekutunya tidak membatasi penggunaan senjata tersebut, misalnya Inggris membekali Ukraina dengan rudal Storm Shadow, namun tidak mengizinkannya digunakan terhadap sasaran di wilayah Rusia.

“Kita tidak perlu takut dengan kemampuan ini,” kata Zelensky kemarin.

“Semakin efektif pertahanan udara kita, semakin tidak berdaya Putin. Semakin sedikit kita membatasi penggunaan senjata secara efektif, semakin Rusia akan mengupayakan perdamaian,” lanjut perdana menteri Inggris, memuji keberanian Ukraina.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer memuji pemerintahan Presiden Ukraina Zelensky yang memerangi invasi Rusia.

“Ukraina berjuang setiap hari untuk melindungi tidak hanya rakyat Ukraina, tapi juga rakyat Eropa, sebuah benua di mana keyakinan kita terhadap kebebasan, demokrasi, dan supremasi hukum telah diperoleh dengan susah payah, yang ingin hidup dalam damai,” kata Keir Starmer. Kemarin .

“Sekutu akan mendukung Anda selama diperlukan,” lanjutnya.

Zelensky akan berpidato di depan kabinet baru Inggris pada Jumat (19/7/2024) tentang situasi di medan perang dalam perang dengan Rusia. Seorang perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia meragukan apakah Donald Trump dapat mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina

Perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mempertanyakan ucapan calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang yakin bisa mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

“Pernyataan Donald Trump bahwa ia dapat segera mengakhiri perang di Ukraina harus ditanggapi secara realistis, karena sebagai presiden ia menjanjikan terobosan perdamaian di Timur Tengah, namun tidak mencapainya,” ujarnya.

Mantan Presiden AS Donald Trump, yang mencalonkan diri kembali pada pemilu presiden November mendatang, berusaha meyakinkan para pendukungnya bahwa Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinannya dapat mengakhiri perang.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *