Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia Lebih Sulit, Thailand dan Vietnam Pernah Jadi Bulan-bulanan

TRIBUNNEWS.COM – Penampilan Thailand dan Vietnam di dua edisi terakhir kualifikasi Piala Dunia putaran ketiga bisa jadi cerminan Indonesia, sesungguhnya kompetisi Asia Tenggara (ASEAN) yang berhadapan dengan elite Asia di papan atas. 100 peringkat FIFA.

Thailand dan Vietnam baru bisa menjadi penjaga di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.

Pada Piala Dunia 2018 di Rusia, Thailand unggul jauh karena berhasil melewati babak kedua kualifikasi Piala Dunia.

Thailand menjadi juara grup, mengungguli Irak (kedua) dan Vietnam saat Indonesia menjalani masa skorsing dari FIFA. Kapten Timnas Thailand Teraton Boonmattan menitikkan air mata usai laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Singapura, Selasa (6/11/2024). (FAT Thailand FAT)

Namun sayang, di babak ketiga, Thailand berhadapan dengan Jepang, Arab Saudi, Australia, dan Uni Emirat Arab.

Alhasil, Thailand hanya menjadi incaran tim-tim elite Asia di atas.

Tim asuhan Kiatisuk Senamuang ini hanya mampu mengumpulkan 2 poin dari 30 poin yang bisa mereka peroleh jika tampil maksimal.

Artinya Thailand hanya mampu bermain imbang 2 kali dan sisanya berakhir dengan kekalahan. Dua hasil imbang diraih saat melawan Australia dan Uni Emirat Arab.

Total, di papan bawah klasemen, Thailand kebobolan 24 gol dan hanya mampu mencetak 6 gol.

Empat tahun kemudian, pada Piala Dunia 2022 di Qatar, Vietnam mampu melaju ke babak kualifikasi ke-3. Kesuksesan Vietnam di bawah asuhan Park Hang-seo saat itu antara lain mengalahkan timnas Indonesia.

Vietnam berada di bawah Uni Emirat Arab dan hanya tertinggal satu poin di klasemen akhir Grup F.

Di babak ketiga, Vietnam juga menghadapi lawan yang dihadapi Thailand, yakni Arab Saudi, Jepang, dan Australia.

Dua tim lainnya adalah Oman dan China.

Hasilnya pun tak jauh berbeda, tiga seleksi pertama mendominasi hingga mencapai babak final.

Namun yang didapat Vietnam lebih baik dari Thailand karena berhasil mengumpulkan 4 poin, sekali menang dan sekali imbang.

Menariknya, Vietnam bermain imbang saat bertandang ke Jepang di Stadion Saisuta.

Faktanya, Vietnam sempat memberikan kejutan terlebih dahulu sebelum Yoshida menyamakan kedudukan.

Kejutan Vietnam berlanjut di Piala Asia 2023 (Januari 2024) di Qatar, di mana tim Golden Star Warrior mencetak gol pertama namun akhirnya kalah di bawah asuhan Troussier.

Pada akhirnya, hasil dua wakil Asia Tenggara di putaran ketiga Piala Dunia itu tak selalu menguntungkan.

Sebenarnya hanya bulanan saja. Vietnam kebobolan 19 gol dalam kurun waktu tersebut. Tim tersebut kebobolan gol terbanyak dibandingkan 12 pesaing lainnya.

Hasil tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi timnas Indonesia, meski perkembangan sepak bola Asia selalu bergerak dan berkembang. Termasuk timnas Indonesia.

Pelajaran berharga dari Piala Asia 2023 melawan Jepang dan pembantaian Australia menjadi momen berharga.

Ditambah tim muda U-23 asuhan Shin Tae-Yong yang juga pernah berlatih di Piala Asia U-23.

Pemain-pemain seperti Rizky Rideau, Marcelino Ferdinand, Raphael Struik menjadi beberapa pemain beruntung tim Garuda yang mendapatkan kesempatan berharga tersebut karena saat ini mereka adalah pemain yang diandalkan Shin Tae-yong di tim Garuda. Striker Timnas Indonesia Marcelino Ferdinand beraksi melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U23 2024, Senin (29/4/2024) malam WIB. (the-afc.com)

Di babak ketiga, Timnas Indonesia yang memiliki rangking FIFA terbawah kedua setelah Kuwait berada di kubu degradasi atau sebagai tim yang tidak berdasar.

Pot 1 hingga 5 diurutkan berdasarkan peringkat FIFA dengan setiap pot berisi 3 negara.

Dimulai dari pot utama alias pertama yang akan ditempati oleh tiga negara peringkat teratas Asia di FIFA edisi bulan ini.

Jepang (18), Iran (20) dan Korea Selatan (23), yang merupakan negara dengan peringkat tertinggi FIFA, dipastikan akan masuk dalam mangkuk utama.

Satu dari tiga negara langganan Piala Dunia dipastikan akan menjadi lawan timnas Indonesia di babak penyisihan grup.

Kemudian pot kedua akan ditempati negara kuat lainnya dari Asia, mulai dari Australia (24), Qatar (34), dan Arab Saudi (53).

Disusul Irak (58), Uzbekistan (64), dan Uni Emirat Arab (67) yang akan mengisi pot ketiga pada pengundian kualifikasi.

Pot keempat akan diisi oleh negara asal Timur Tengah terbanyak yaitu Yordania (71), Oman (77), dan Bahrain (80).

Tiongkok (88), Palestina (93) dan Kyrgyzstan (100) menyusul di pot kelima, menyisakan tiga negara yang menempati pot terakhir.

Yakni mengawali Korea Utara (118), Timnas Indonesia (134), dan Kuwait (139) yang merupakan seleksi terlemah di babak ketiga. Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong menghadiri laga jelang laga perempat final Piala Asia U-23 melawan Korea Selatan di Qatar, Rabu (24 April 2024). (dok: PSSI)

Shin Tae Yong melihat fenomena tersebut dan berharap timnya tidak takut menghadapi tim elite Asia di masa depan.

Fenomena itulah yang baru-baru ini dialami Indonesia yang baru pertama kali lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.

“Tidak ada lawan yang mudah bagi kami. Apalagi peringkat kami ada di peringkat 134 di FIFA. Di saat yang sama, lawan yang kami hadapi lebih baik dari kami,” kata Shin Tae Yong usai laga melawan Filipina seperti dikutip BolaSport.

“Kami bisa bilang tim kami adalah yang terlemah di antara negara-negara yang lolos ke putaran ketiga. Tapi saya akan berusaha mewujudkan impian saya. Kami tidak akan menyerah begitu saja,” tegasnya.

Menarik menanti perjalanan timnas Indonesia di babak ketiga yang dimulai September hingga Juni 2025.

Indonesia akan menjadi tuan rumah 5 pertandingan dan 5 pertandingan lainnya akan dimainkan tandang untuk tim Garuda.

(Tribunnews.com/Sina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *