Laporan wartawan Tribunnews Taufik Ismail
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (25/7/2024) menerima Anna Bjerde, Direktur Eksekutif Operasional Bank Dunia, di Istana Kepresidenan Jakarta. Bank Dunia menilai stabilitas perekonomian Indonesia dalam pertemuan tersebut.
“Bank Dunia mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen dan inflasi yang rendah,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden Jokowi menerima delegasi Bank Dunia.
Bank Dunia menyebut Airlangga bersyukur dengan banyaknya program yang dijalankan pemerintah Indonesia. Mulai dari program pengentasan kemiskinan hingga program terkait infrastruktur pertanian, termasuk irigasi.
“Tadi delegasi Bank Dunia dari Lombok melihat pendapatan petani meningkat, irigasi berjalan baik, dan kinerja pertanian juga mendongkrak nilai tukar petani,” kata Airlangga.
Selain itu, Bank Dunia juga melakukan evaluasi terhadap program stunting yang dijalankan pemerintah Indonesia melalui Program Anak Usia Dini. Presiden mengatakan angka penurunan di Indonesia turun dari 37% menjadi 21%, dan angka kemiskinan ekstrem turun dari 6,2% menjadi 0,8%.
“Jadi sembari membicarakan program ini, Presiden juga berbicara tentang program dana desa dimana dana desa sebesar 71 triliun rupiah digunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan termasuk penurunan stunting,” kata Airlangga.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya ketahanan pangan dan energi hijau bagi masa depan Indonesia. Menurut Presiden, Indonesia memiliki program terkait energi bersih, termasuk energi panas bumi, hidrosolar.
“Dan dari Bank Dunia penting untuk mengembangkan infrastruktur transmisi, transmisi listrik. “Dan tentunya ini menjadi prioritas pemerintah,” kata Airlangga.
Presiden juga mengingatkan, dalam beralih ke energi, harga yang terjangkau bagi masyarakat juga harus diperhatikan. Oleh karena itu, berbagai sumber energi dengan transmisi yang saling terhubung antar pulau diharapkan dapat memberikan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
“Tentunya berbagai subsidi yang diberikan pemerintah juga akan disalurkan kepada mereka yang berhak di kemudian hari,” kata Airlangga.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia serta dukungan terhadap usaha kecil dan menengah.
Delegasi Bank Dunia juga menyoroti berbagai program dukungan infrastruktur ketenagalistrikan dan praktik baik yang telah diterapkan di negara lain, seperti India.
“Ada beberapa praktik baik di India dimana India juga bisa mencari dana sejenis PLN, namun dana tersebut disponsori atau disponsori oleh Bank Dunia,” kata Airlangga.
Terakhir, Airlangga mengatakan Presiden Jokowi mendorong kebijakan untuk mengatasi keberlanjutan, termasuk pengembangan pembibitan tanaman skala besar di Tanah Air. Diantaranya adalah ibu kota nusantara dan Bali.
Oleh karena itu, Bank Dunia menilai program yang dilaksanakan Indonesia merupakan program yang besar dan berskala besar, dan diharapkan program yang besar dan berskala besar ini dapat menjadi model bagi negara-negara lain di luar Indonesia, tutupnya.