Bantah Ikut Campur Bursa Calon Ketum Golkar, Dewan Pakar: Itu Kewenangan Munas XI

TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar Gancar Razuni membantah partainya ikut campur dalam pasar calon ketua umum (petahana) Partai Golkar.

Gancar mengklarifikasi, hari ini Kamis (15/8/2024) Dewan Pakar Golkar tidak membahas calon presiden baru Golkar dalam acara persahabatan.

Ganjar memberitakan, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono hanya mendengarkan pendapat anggota dan tidak mengutarakan pandangan politik terhadap calon presiden baru.

Ia mengatakan, soal calon presiden umum, kewenangan Munas Partai Golkar ke-11.

Gancar dalam keterangannya, Senin (19/8/2024), mengatakan, “Dewan Pakar tidak pernah membahas jumlah calon pimpinan umum, karena seharusnya itu menjadi kewenangan Musyawarah Nasional Partai Golkar ke-11”. dilansir Kompas.com.

Menurut Gancar, jika ada pimpinan atau anggota Dewan Pakar yang mengutarakan pendapatnya terkait calon presiden umum, itu merupakan pendapat pribadi, bukan representasi Dewan Pakar Partai Golkar.

Sebab, tidak ada keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Pakar Partai Golkar.

Ganjar mengaku dalam pertemuan tersebut pihaknya hanya mengevaluasi pandangan dan sikap Munas Golkar dan Munas Golkar.

Selanjutnya ada pembicaraan penguatan kader Partai Golkar.

“Yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah gagasan penguatan kader Partai Golkar dari atas hingga bawah dan sesuai prinsip bahwa Partai Golkar adalah partai kader dan partai terbuka yang berdasarkan Pancasila.”

Ia mengatakan, alih-alih membahas calon presiden baru, Dewan Pakar Golkar justru membahas kembalinya pemilu legislatif dengan sistem proporsional tertutup.

Namun proses seleksi calon anggota lembaga peradilan harus terbuka dan dapat dikontrol oleh masyarakat melalui metode dan alat penilaian lain, dengan prinsip berprestasi, setia, disiplin, setia dan tidak mencela.

Selain itu, mereka juga mendorong pendanaan partai politik yang lebih memadai dari APBN untuk integrasi, pelatihan kader, pengelolaan dan administrasi pendataan kader, serta agenda diskusi lainnya.

“Dan tidak ada potensi masalah hukum dengan siapa pun yang terlibat,” katanya.

Ia juga mengatakan, Dewan Pakar Golkar juga telah membahas bahwa masa jabatan Kepresidenan Golkar sebaiknya dibatasi maksimal dua periode berturut-turut, asalkan memiliki prestasi yang luar biasa.

Oleh karena itu, terkait pemilihan calon ketua umum baru, Gancar mengatakan, pihaknya sepenuhnya menyerahkan peserta Munas untuk berbicara dengan Ketua DPD Golkar Negara dan daerah/kota Golkar serta massa Hasta Karya. organisasi pada Munas tahun 2024.

Oleh karena itu, Dewan Pakar Partai Golkar tidak akan pernah membahas soal nomor calon ketua umum. Rezim calon ketua umum akan menjadi kewenangan Musyawarah Nasional Partai Golkar ke-11 yang merupakan kewenangan Musyawarah Nasional Partai Golkar ke-11. keputusan tertinggi.” organisasi di lingkungan Partai Golkar sebagai perwujudan prinsip kedaulatan anggota”.

Golkar diketahui akan menggelar rapat pimpinan nasional dan musyawarah nasional pada Selasa (20/8/2024) dan Rabu (21/8/2024) mendatang.

Pasca lengsernya Airlangga Hartarto, salah satu agenda Rapimnas dan Musyawarah Nasional adalah penetapan ketua umum baru Partai Golkar.

Sejauh ini, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia adalah satu-satunya pejabat yang disebut-sebut sebagai pimpinan umum Golkar.

Jelang Konferensi Kiper Nasional, nama Bahlil Lahadalia semakin menguat

Diberitakan sebelumnya, nama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menguat sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Ketua Umum Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan, kini ada 37 anggota HDP Golkar yang mendukung Bahlil menjadi Presiden Golkar 2024-2029.

Ace mengharapkan DPD lain segera memberikan dukungan sehingga total dukungan menjadi 38.

“Setahu saya sudah lebih dari 37 provinsi yang mendeklarasikan dukungannya kepada Pak Bahlil. Kita harapkan ada 38,” kata Ace usai konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (18/8/2024). .

Ace mengungkapkan, dirinya sebagai perwakilan daerah Jawa Barat angkat bicara mengenai dukungan daerah terhadap pencalonan Bahlil Lahadalia.

“Setahu saya, sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Rojava, saya hanya berbicara dengan Pak Bahlil soal pencalonan ketua umum,” ujarnya.

Selain itu, kata Ace, sesuai AD/ART partai, syarat menjadi ketua adalah pernah menjadi anggota Dewan Pengurus Pusat (DPP) atau provinsi.

Ace mengatakan, “Kalau ada partai yang memenuhi syarat tersebut, jelas berhak mencalonkan diri sebagai presiden dengan dukungan 30 persen suara, itu juga penting.

Ace pun mengatakan, dengan syarat tersebut, Bahlil sudah memenuhi syarat untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Sebab Bahlil merupakan anggota DPD Partai Golkar Provinsi Papua.

Sebagian artikel di Tribunnews.com bertajuk Jelang Munas Golkar, Nama Bahlil Diperkuat, 37 DPD Disebut Mendukungnya.

(mg/Roby Danisalam)

Penulis adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *