Diterbitkan oleh reporter Tribunnews.com Galukh Nestia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mall Blok M Jakarta yang menjadi favorit era 90an dan 2000an kini sepi. Toko legendaris yang dibuka pada 3 Oktober 1992 itu kini terbengkalai dan terbengkalai.
Tribun menyambangi toko Blok M yang kini gelap gulita. Hampir tidak ada pengunjung. Faktanya, hampir semua kios tutup.
Yang tersisa hanyalah ruang pamer mobil bekas, beberapa toko tas tangan, dan pakaian bekas.
Kisah mistis terungkap di Mall Blok M di Jakarta. Kisah-kisah ini menambah nuansa muram pasar yang kini sepi, terutama di malam hari.
Satriya (38), salah satu pegawai showroom mobil, mengaku mendapat pengalaman buruk di bengkel Blok M, saat berada di kamar mandi pojok dekat gedung teater yang suasananya sangat buruk. Pameran mobil bekas di Mall Blok M Jakarta. (Tribunnews/Galuh Nestiya)
“Biasanya di tempat basah terjadi tengah malam, kalau dilakukan pasti benar terjadi,” ujarnya saat ditemui Tribun, Selasa (20/08/2024).
Ia mengaku kerap melihat bayangan hitam berukuran besar di kamar mandi atau toilet. Bahkan hidungnya berbau aneh yang tidak jelas asal usulnya dan memunculkan bulu kuduk di bagian belakang.
“Tapi saya sudah terbiasa curiga,” kata Satria.
Hal serupa juga dialami Agus (57), salah satu petugas cleaning service Mall Blok M. Masyarakat berdiri di depan toko yang tutup di Mall Blok M Jakarta, Rabu (26/7/2017). Pertumbuhan belanja online membuat Mall Blok M sepi pengunjung, dan banyak warga yang melewati Mall Blok M menuju Terminal yang terletak di atas mal. TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN)
“Suatu saat saat matahari terbenam, Anda sedang membersihkan kain pel di kamar mandi dekat pameran mobil. Anda mematikan air dan air kembali menyala sambil berjalan,” kata Agus.
Selain itu, Agus kerap mendengar bau aneh atau suara angin saat bekerja malam.
“Kadang-kadang baunya seperti parfum perempuan,” katanya.
Hal senada diungkapkan Mekanik Vahudi (48) di showroom toko Blok M. Menurut Wahyu, tempat tersebut kerap terasa angker setelah matahari terbenam.
“Dia perempuan, selalu khawatir saat matahari terbenam dan malam hari. Tidak kentara, hanya angin saja, tapi bisa dirasakan,” jelasnya.
Wahyudi menambahkan, meski kejadian tersebut tidak mempengaruhi kinerjanya, namun ia merasakan ada bintang yang menunggunya di tempat ia bekerja.