Terungkap Alasan Dani Pedrosa Pilih Pensiun Dini dari MotoGP, Kasusnya Mirip Casey Stoner

TRIBUNNEWS.COM – Dani Pedrosa akhirnya mengungkap alasan dirinya memutuskan pensiun dini dari kelas balap MotoGP.

Perlu diketahui, Dani Pedrosa yang dikenal sebagai loyalis Repsol Honda memutuskan untuk tetap mempertahankan helmnya bersama tim pabrikan Jepang tersebut untuk musim 2018.

Saat itu, pebalap berpaspor Spanyol itu baru berusia 33 tahun dan meninggalkan MotoGP karena cedera.

Ternyata kondisi Pedrosa saat memutuskan rehat dari MotoGP ternyata disebabkan oleh kelelahan kronis semasa menjadi pebalap MotoGP.

Kasus kelelahan kronis yang menimpa tidak hanya Dani Pedrosa tapi juga kompetitor kelas premiumnya dilaporkan oleh Crash. Dani Pedrosa memanfaatkan kuota wildcard untuk memasuki MotoGP San Marino 2023. (Instagram @26_danipedrosa)

Casey Stoner dari Honda dan Ducati juga diketahui mengalami masalah ini.

“Seperti (Casey) Stoner, saya mengalami kelelahan kronis akhir-akhir ini di MotoGP,” kata Pedrosa.

“Selama dua atau tiga tahun terakhir karir saya (di MotoGP) saya menghadapi masalah ini (masalah kelelahan kronis).

“Saya terus berusaha hingga saya menyadari tidak ada jalan keluarnya (kelelahan kronis) dan saya harus berhenti balapan. Butuh waktu sekitar tiga tahun untuk kembali ke jalurnya,” tambahnya.

Kiprah Dani Pedrosa sebelum akhirnya gantung helm di usia muda cukup mengesankan.

Sejak berpasangan dengan Marquez, Pedrosa sudah tiga kali finis kedua di Kejuaraan Dunia MotoGP.

Pembalap bernomor punggung 26 itu sudah tiga kali finis ketiga di kelas MotoGP sepanjang kariernya.

Sayangnya, meski mendapat nilai bagus tersebut, ia tidak pernah merasakan pengalaman menjadi juara dunia.

Hal ini tak lepas dari dampak cedera akibat kecelakaan yang kerap dialaminya selama menjadi pebalap MotoGP.

Meski begitu, Pedrosa adalah pebalap tersukses yang tidak pernah memenangkan kejuaraan MotoGP.

“Kami menghitung total waktu istirahat karena cedera,” katanya.

“Saya sampai pada kesimpulan bahwa untuk setiap balapan yang tidak dapat saya ikuti karena cedera, saya akan melewatkan 17 atau 18 balapan sepanjang musim.”

Saat memutuskan pensiun, Pedrosa menjelaskan bahwa dirinya masih mengalami beberapa masalah yang cukup serius pada tulang selangkanya.

Dijelaskannya, tulang-tulang tersebut remuk dan ada pula yang rusak parah.

Pemulihan akan memakan waktu cukup lama. Sehingga ia memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai pebalap MotoGP.

“Saat saya pensiun, saya mengalami masalah serius pada tulang selangka saya dan mematahkannya. Sebagian tulangnya rusak parah sehingga tidak bisa sembuh dengan sendirinya.”

“(Cederanya) tidak mengeras dan menahan semua kekuatan yang saya berikan. Prosesnya sangat panjang, tapi berkat beberapa dokter sel induk, kami bisa menyelesaikannya,” kata Pedrosa.

Setelah bertahun-tahun menderita, Dani Pedrosa akhirnya memutuskan pensiun sebagai pebalap penuh waktu MotoGP.

Saat itu, Pedrosa masih mampu bersaing dengan pembalap elite lainnya.

Ia hanya tidak ingin mengambil terlalu banyak risiko yang bisa membuat cederanya semakin parah.

Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pebalap penuh waktu Honda, Pedrosa kembali ke kelas MotoGP tiga tahun kemudian.

Namun, status Pedrosa berbeda. Ia menjadi test rider KTM, membantu mengembangkan sepeda motor RC-16 pabrikan Austria.

Pedrosa pun beberapa kali memanfaatkan kuota wild card untuk kembali membalap.

Misalnya saja pada musim 2023 ia membalap di Spanyol dan San Marino. Sedangkan di Spanyol pada tahun 2024.

(Tribunnews.com/Niken)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *