Keponakan Prabowo Jadi Anak Buah Sri Mulyani, Ekonom Harapkan Menkeu Selanjutnya dari Teknokrat

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Para ekonom turut menyoroti penunjukan Thomas Giovondo oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkyo) II.

Bhim Yudeshera, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELUS), mengatakan alangkah baiknya jika penunjukan pejabat di Kementerian Keuangan berasal dari kalangan profesional alias teknokrat.

Sehingga diharapkan ketika Prabowo Subianto menjadi presiden pada Oktober 2024 nanti, ia bisa memilih nama yang lebih profesional.

Idealnya, tim Prabhu akan melahirkan seorang teknokrat untuk mengisi jabatan Menteri Keuangan di masa depan yang memahami tantangan keuangan dan perekonomian, kata Bhim saat dihubungi, Jumat (19-07-2024).

Sementara itu, terkait apa yang terjadi terkait penunjukan Thomas, Bhim menilai penunjukan tersebut akan berdampak buruk terhadap perekonomian negara.

Sebab, urusan keuangan negara tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan politik.

“Penunjukan keponakan Prabhu atau kerabat dekat Girendra dan Menteri Keuangan Umum sebagai Wakil Menteri Keuangan akan menimbulkan sentimen negatif bagi perekonomian. Tampaknya nepotisme merupakan hal yang lumrah pada masa Orde Baru,” kata Bhima.

“Meski kebijakan fiskal memegang peranan sentral dan harus bersifat teknokratis, namun jauh dari kepentingan politik apalagi kepentingan keluarga,” lanjutnya.

Bhim melanjutkan, “Tidak wajar jika tim transisi pemerintahan baru berkomplot untuk menjadikan Jokowi sebagai Wakil Menteri Keuangan.”

“Hal ini juga menunjukkan adanya masalah kepercayaan di pihak Prabowo karena tekanan terhadap APBN bisa sangat tinggi di masa depan, sementara pendanaan untuk program-program prioritas Prabowo seperti makan siang gratis dan status pangan harus dijamin.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulani Indrawati menjelaskan tugas yang akan diemban Thomas Jeondono setelah dilantik menjadi Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II.

Ia mengungkapkan, kehadiran Thomas di Kementerian Keuangan akan fokus pada penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Jadi kita sedang menyusun APBN 2025, fokusnya Mas Thomas masuk dalam penyusunan RAPBN 2025, kata Sri Malani di Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Saat ini sedang dalam tahap persiapan berdasarkan pembahasan DPR yang telah berlangsung, lanjutnya.

Sri Mulami mengatakan, rancangan RAPBN tersebut akan segera diselesaikan dalam waktu dekat.

Dan versi terakhir akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk dibacakan dalam Agenda Nota Keuangan APBN Tahun 2025, dan akan dibacakan di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 16 Agustus 2024.

Dengan hadirnya Thomas di Kementerian Keuangan, Sri Mullaney berharap transisi pemerintahan saat ini dan masa depan, dalam hal ini pemerintahan Prabowo Sabianto-Jabran Rakaboming Raka, akan lebih lancar.

“Tentunya dengan mendampingi Mass Thomas akan membuat semua komunikasi menjadi lebih mudah,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik tiga wakil menteri pada Kamis (18/2024). Di antara mereka yang dilantik adalah Thomas Diodunno sebagai Wakil Menteri Keuangan, Sidariono sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Illut sebagai Wakil Menteri Investasi atau Wakil BKPM.

Pelantikan digelar di Istana Negara Jakarta. Para wakil menteri dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 45 M Tahun 2024 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara pada Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024.

Pembukaan acara diawali dengan nyanyian Indonesia Raya. Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi dilantik sebagai Wakil Menteri.

“Saya bersumpah akan tetap setia pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan semaksimal mungkin mentaati segala aturan hukum demi mengabdi pada bangsa dan negara.”

“Dalam menjalankan tugas jabatan saya, saya akan menjunjung tinggi etika jabatan, dengan segenap kemampuan saya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Presiden saat memerintahkan pengambilan sumpah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *