TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dan Ketua Kaukus AIR DPR RI Putu Supadma Rudana mengungkapkan potensi besar Indonesia di bidang wisata bahari.
Selain itu, spot diving di Indonesia juga banyak.
Putu juga mengatakan, kunjungan OceanX Explorer ini untuk mempromosikan kekayaan laut Indonesia dan kelestarian lingkungan di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Indonesia adalah surganya para penyelam dengan keindahan bawah lautnya yang unik. “Dengan kerja sama ini, kami ingin mengeksplorasi dan mempromosikan spot-spot diving terbaik di Indonesia,” kata Putu dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2024).
Menurut dia, kapal OceanX yang sandar di kawasan pelabuhan Tanjung Priok dikomandoi Kapten Peter dan dilengkapi awak 30-70 orang.
Oleh karena itu, Putu berharap kehadiran kapal OceanX dapat turut memperkenalkan kekayaan laut Indonesia kepada dunia.
“Kami menyebut kekayaan ini sebagai Marine Mega Biodiversity. Bayangkan betapa kayanya lautan Indonesia dengan potensi tersebut. “Dengan media dan publikasi OceanX, kita dapat menarik perhatian dunia terhadap keindahan dan potensi laut Indonesia,” kata Putu.
Oleh karena itu, anggota Inter-Parliamentary Union for Sustainable Development (IPU) ini mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk berkolaborasi dengan sutradara kenamaan Hollywood James Cameron untuk membuat film dokumenter yang menampilkan keindahan dan manfaat lautan Indonesia. .
“Kami berharap film ini dapat menampilkan kekayaan laut Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua, antara lain Kepulauan Komodo, Raja Ampat, dan Laut Banda. “Kami sangat berharap bisa ada film dokumenter setingkat Hollywood tentang keindahan laut kita,” ujarnya.
Selain itu, Putu menekankan pentingnya teknologi canggih di OceanX bagi para ilmuwan untuk mempelajari dan memetakan lautan dengan lebih efisien.
Sebab, menurutnya sumber protein Indonesia yang merupakan negara maritim berasal dari laut.
“Kemitraan dengan OceanX Explorer ini adalah untuk memastikan keberlanjutan dan keamanan pangan kita, khususnya makanan laut. Pemetaan wilayah laut juga penting untuk pariwisata, penyelaman, dan kelestarian lingkungan laut kita untuk menjaga dan melindungi mega biodiversitas laut kita,” ujarnya. . .
Menurutnya, teknologi pemetaan yang canggih dapat menjamin kelestarian sumber daya laut dan mencegah eksploitasi berlebihan yang berdampak pada ekosistem.
“Sebelumnya, untuk melihat ikan di perairan berbeda, Anda harus melihatnya secara langsung. Namun kini dengan teknologi DNA air, kita bisa mengetahui keadaan laut dan jenis ikan yang ada di dalamnya tanpa melihat langsung, kata anggota DPR asal Bali itu.
Selain itu, anggota Komisi VI DPR RI ini menekankan pentingnya partisipasi masyarakat lokal dalam konservasi laut. “Masyarakat kepulauan yang bergantung pada laut harus mendapatkan manfaat dari stabilitas ini. “Untuk mencapai hasil yang berkelanjutan, mereka harus terlibat dalam konservasi dan pengelolaan laut.
Selain itu, Putu menambahkan pentingnya persetujuan anggaran dan regulasi kelautan yang komprehensif untuk melindungi ekosistem laut di Indonesia. Menurutnya, kondisi laut Indonesia saat ini disebabkan oleh penangkapan ikan yang berlebihan, penggunaan dinamit, dan pencemaran sampah. “Lautan kita berada dalam kondisi yang buruk karena penangkapan ikan yang berlebihan dan polusi. “Ini adalah tantangan besar yang harus kita atasi,” katanya.
Menurutnya, Indonesia mempunyai rencana untuk mengurangi permasalahan tersebut dengan menggandeng organisasi OceanX dan kapal OceanX.
Jelas, Putu melihat hal ini sebagai langkah yang sangat positif dan memerlukan dukungan anggaran dan peraturan yang lebih komprehensif untuk mengatasi tantangan kelautan dan perubahan iklim demi keberlanjutan kelautan generasi mendatang.
Sinergi ini memastikan laut Indonesia lestari dan terlindungi dari eksploitasi berlebihan seperti penangkapan ikan berlebihan atau penggunaan bahan peledak. Oleh karena itu, regulasi harus diperkuat untuk menjaga kelestarian laut kita, tegas Putu.
“Langkah visioner yang dilakukan pemerintah, khususnya Pak Luhut, dalam memulai kerja sama dengan OceanX patut kita apresiasi. “Sampai saat ini kita belum memikirkan untuk memetakan kedalaman, tekstur, dan potensi keanekaragaman hayati laut kita secara detail,” imbuhnya.
Oleh karena itu, kata Putu, perlu dibuat strategi jangka panjang untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk pemanfaatan padang lamun dan hutan bakau yang memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon yang penting untuk menjaga kestabilan laut di Indonesia. .
“Kita memerlukan rencana dan peta jalan yang jelas dan komprehensif untuk melindungi laut. DPR akan terus mendukung upaya tersebut dan memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara adidaya maritim. “Padang lamun dan hutan bakau kita berkontribusi besar terhadap penyerapan karbon, bahkan lebih efisien dibandingkan hutan kering,” katanya.
Oleh karena itu, Putu mengatakan penting untuk melibatkan generasi muda dan ilmuwan Indonesia dalam penelitian ini.
Selain itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga harus memainkan peran strategis dalam penelitian ini.
“BRIN harusnya berperan dalam hal ini. Kita perlu belajar dari teknologi yang mereka miliki dan memastikan kita bisa melakukan hal yang sama di masa depan. Kami mendukung partisipasi generasi muda dan ilmuwan kami dalam penelitian ini. “Mereka harus berpartisipasi dalam setiap langkah kerja sama ini,” tegasnya.
Oleh karena itu, kata Putu, harus ada kapal penelitian seperti OceanX untuk menjamin stabilitas dan keamanan laut Indonesia. Selain itu, kolaborasi dengan OceanX harus fokus pada teknologi dan pendidikan.
“Makanya arahnya tidak menguntungkan. Kita harus menggunakan komitmen mereka untuk mendukung lautan yang baik. Kita harus memiliki kapal seperti itu untuk melindungi kemampuan maritim kita dan mengurangi kecelakaan. “Indonesia adalah negara maritim terbesar dan kita harus memastikan laut kita aman dan bersih serta terus memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujarnya.