Viral Insiden Referee Challenge di Proliga 2024: Yolla Protes ke Wasit, Megawati Kesal

TRIBUNNEWS.COM – Insiden Referee Challenge menandai Pro League 2024 dan juga telah mengukir sejarah di seluruh kompetisi bola voli tanah air selama 22 tahun.

Tantangan wasit adalah situasi di mana wasit meminta penantang untuk menonton rekaman video untuk mengambil keputusan jika terjadi seri.

Khusus pada pertandingan PLN Listrik Jakarta melawan BIN Jakarta di GOR PSCC, Palembang, Kamis (9/5/2024), Matsuri yang bertugas sebagai wasit utama menuntut adanya tantangan.

Perlu diketahui bahwa menurut peraturan resmi FIVB, wasit mana pun berhak dan berwenang mengajukan banding atas keputusan ketika kondisinya “fifty-fifty”.

Namun, sejak Proliga memperkenalkan teknologi VAR musim lalu, belum ada wasit yang menggunakan hak tersebut. Sejarah hanya tercipta melalui pertandingan Proleague 2024 antara PLN Listrik dan BIN Jakarta. Momen blok pemain BIN Jakarta melawan BJB Tandamata Bandung pada Pro League 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu (27/4/2024). Megawati Hangestry cs kalah 3:1. (Instagram @bin_volleyballclub)

Momen tersebut terjadi pada set keempat saat PLN Listrik tertinggal 1-2 melawan Megawati Hangestry dkk. berada di belakang. Sementara papan skor menunjukkan angka 15-19 berpihak pada BIN Jakarta.

Pasalnya, Tissia Amalja dan rekannya mendapat bantuan dari petugas BIN di Jakarta, Arneta Putri Amelia.

Sambutan buruk dari Nurlaili Kusumah diubah menjadi umpan Tissia yang ditujukan ke Keterina Zhidkova.

Lompatan PLN Listrik Jakarta dari sisi berlawanan berhasil ditepis Nandita Ayu, namun bola mengarah ke Nurlaili Kusumah dkk. kembali.

Serangan reset dimenangkan oleh PLN Elctric, dimana Tissia mengkombinasikan serangan cepat untuk mengalahkan Yola Juliana.

Bola Jola berhasil ditembakkan Wilda Nurfadilah.

Namun di sela-sela pertandingan, Pelatih PLN Listrik Chamnan Dokmai memprotes kesalahan yang dilakukan pemain BIN Jakarta.

BIN Jakarta mendapat poin dari Megawati Hungestri. Namun, para pemain dan pelatih PLN Jakarta Listrik memprotes keputusan wasit Jatim tersebut.

Jola Juliana dan Vilda Nurfadila juga berbicara kepada Matsuri, tempat pengambilan keputusan mengenai Judge’s Challenge.

Yola bahkan beberapa kali harus menemui wasit untuk menjelaskan protes timnya.

Benar sekali, keputusan Matsuri menerima Umpire’s Challenge menunjukkan permainan BIN Jakarta salah dalam memprediksi fastball Yola Juliana.

Keputusan Hakim Matsuri menerima tantangan tersebut membuat Megawati marah dan mempertanyakan sikap wasit terhadap pertandingan tersebut.

Tayangan ulang video tantangan tersebut memperlihatkan serangan Wilda mengakibatkan bola tidak menyentuh tanah. Namun, kejaran Nandita Ayu berujung pada kesalahan.

Istri Aji Maulana itu melakukan kesalahan passing saat kakinya memasuki garis tiga meter.

Sekadar informasi Libero, cara bermain Nandita Ayu sedikit aturan mainnya.

Salah satunya adalah tidak diperbolehkan melakukan overflight jika berada di depan garis tiga meter. Pass libero harus menggunakan operan ke bawah saat memulai serangan. 

Bahkan dalam posisi maju, libero tidak bisa melompat sambil mengoper.

Dan dalam hal ini keputusan Matsuri sudah tepat, tantangan wasit yang dilakukannya mengakibatkan keputusan tersebut sah. 

Poin diberikan kepada tim Iola Juliana.

Namun drama tidak berakhir di situ: Pelatih BIN Jakarta Danai Srivatcharamethakul tidak bisa menerima keputusan tersebut karena PLN Listrik siap menghadapi tantangan tersebut.

Dalam hal ini, PLN Jakarta Electic diuntungkan karena tidak perlu menggunakan besaran tantangannya.

Pasalnya, jika tantangan tersebut gagal, maka kuota yang diterima oleh tim yang menerima tantangan tersebut akan hilang. Setiap tim di setiap set dapat menerima tantangan dua kali. Jika berhasil, tingkat tantangannya tetap ada.

Pasalnya, laga panas itu dimenangkan BIN Jakarta dengan skor akhir 3-1. 

Duel ini mempertemukan Chamnan Dokmai dan Danai Srivatcharamethakul yang merupakan pelatih sekaligus asisten pelatih saat melatih tim voli putri Thailand di Piala Dunia VNL. Timeline kartu merah pertama tahun 2023

Wasit Agung Purwantoro yang memimpin pertandingan antara Jakarta Lawani dan Bank Sumsel Babel (BSB) Palembang angkat bicara soal insiden kartu merah yang dikeluarkannya.

Kartu merah pada laga Jakarta Lawani melawan Bank Sumsel Babel (BSB) merupakan yang pertama di Pro League 2024.

Wasit pertandingan saat itu adalah Agung Purwantoro, wasit bola voli internasional asal Matanz, Jawa Timur.

Agung memberikan kartu merah kepada Babel Sumsel pada laga melawan Lawani di GOR Tridharma Gresik, Sabtu (18/5/2024).

Insiden itu terjadi setelah pemain Maroko Bank Sumsel Babel Mohamed Al Khachdadi melakukan protes keras pada set keempat.

Kejadian bermula saat Al Khachdadi melakukan protes terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan pemain Lawani Fakhry Septian di garis tengah.

Agung menjelaskan, sebagai wasit ia menerima protes dari para pemain namun hal tersebut harus disikapi oleh kapten tim.

Saat itu, ia menolak protes Al Khachdadi dan meminta Sigit Ardian, kapten Babel Sumsel, untuk protes.

Saat itu Sigit sudah menerimanya, namun Al Khachdadi belum menerimanya dan emosi sehingga mendapat kartu kuning.

“Kami sebagai wasit menerima protes dari pemain, tapi saya tolak karena dia bukan kaptennya,” kata Agung dalam wawancara dengan presenter Proliga 2024 Rama Sujianto yang diunggah ke Instagram @Mojisports_.

“Saya bilang ke kapten Sumsel Babel Sigit dan Sigit mendapatkannya, tapi dengan punggungnya, tapi Al Chadadi sendiri tetap tidak mendapatkannya.” Saya agak emosional dan memberinya kartu kuning, lanjutnya.

Namun beberapa saat kemudian, setelah kartu kuning lepas kendali, Agung kemudian memberikan kartu merah.

Dijelaskannya, kartu merah ini bukan untuk Al Chadadi, melainkan pemain Babel Sumsel lainnya, Risky.

Agung melihat sikap Risky yang dilebih-lebihkan karena tendangannya membentur gawang.

“Kartu merah sebenarnya bukan karena sikap Al Chaddadi, melainkan karena kehadiran Risky.”

“Dia pemain yang cukup tangguh. Dia bereaksi hingga tiba-tiba membentur tiang,” kata Agung.

Hal inilah yang menjadi alasan dikeluarkannya kartu merah, karena kartu kuning juga berlaku untuk sebuah tim.

Agung pun menjelaskan awal mula protes Al Khachdadi terkait dugaan pelanggaran centerline Fault yang dilakukan Fakhry Septian.

Dari sudut pandangnya sebagai wasit di pinggir lapangan, Agung tentu punya pandangan lebih luas terhadap momen tersebut.

Ia melihat bola sudah tak bisa lagi dikejar atau diperebutkan pemain Sumsel-Babel.

“Pada kejadian kemarin saya melihat bola mati karena bola sudah dipukul ke libero, barulah Fakhri melewati garis tengah.”

“Artinya kalau dipersoalkan tidak bisa. Menurut wasit, bola terlihat mati, apalagi berada di luar lapangan permainan, di luar papan skor, dan tidak bisa diambil kembali. jelas Agung.

“Memang benar bolanya tidak menyentuh lapangan, tapi sudah tidak bisa lagi dikeluarkan dari papan iklan.”

Ini yang jadi alasan Fahri lolos bersih pada akhirnya, ini yang kemarin diprotes, kata Rama Sujianto.

Mengingat sanksi kartu merah yang diberikan wasit, hal itu berujung pada poin gratis bagi Lavani. Wasit Agung Purwantoro yang memimpin pertandingan antara Jakarta Lawani dan Bank Sumsel Babel (BSB) Palembang angkat bicara soal insiden kartu merah tersebut. (Instagram Olahraga Moji)

Agung kemudian menjelaskan kartu-kartu dalam permainan bola voli.

Kartu kuning berarti tanda peringatan keras. Lalu kartu merah berarti tim lawan mendapat poin.

“Kartu kuning berarti peringatan, kartu merah berarti satu poin untuk tim lawan.”

Misalnya, jika servisnya berasal dari tim lawan dan berwarna merah, maka servisnya juga akan berpindah, ujarnya.

Namun perlu diperhatikan bahwa kedua kartu ini dapat dibagikan sebagai kartu merah secara bersamaan.

“Jika kuning dan merah berada di tangan yang sama, pemain tidak dapat memainkan satu set sampai set tersebut selesai.”

“Jika kartu kuning dan merah berasal dari tangan yang berbeda, maka pemain harus meninggalkan lapangan permainan,” jelas wasit Agung.

Dulu ada aturan penalti. Namun peraturan tersebut kini sudah tidak berlaku lagi.

Sesuai aturan terbaru PBVSI, pemain yang menerima kartu kuning atau merah di satu tangan, atau pemain yang menerima kartu kuning dan merah di dua tangan, tidak lagi duduk di kotak penalti, melainkan di ruang ganti atau di tribun penonton.

(Tribunnews.com/Giri, Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *