Kasus Anak Stunting dan Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil Cenderung Tinggi di Kabupaten Tangerang

Laporan reporter Tribunnews Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Prevalensi kasus stunting dan diabetes gestasional pada anak dan ibu hamil di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tangerang, Banten, saat ini biasanya tinggi.

Hal tersebut diperoleh dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh beberapa Guru Besar Universitas Esa Unggul, Jakarta kepada ibu-ibu rumah tangga Majelis Wanita Taklim Desa Rawalini, Desa Teluknaga, Kabupaten Tangerang selama bulan Juli hingga Agustus 2024.

“Pada tahap survei masalah diketahui jumlah pernikahan muda sebanyak 9 orang, jumlah penduduk yang mengalami stunting sebanyak 11 orang anak, jumlah wanita yang menderita diabetes pada masa kehamilan sebanyak 17 orang,” ungkapnya. Ketua Program Pengabdian Masyarakat Anita Sukarno dalam siaran pers dikutip Minggu 18 Agustus 2024.

Temuan lain yang tak kalah mengejutkan dari kegiatan ini adalah 23 orang perempuan menderita hipertensi saat hamil dan 2 orang anak lahir prematur.

“Jadi penggunaan metode SMART Self-Home Care pada wanita usia subur dapat membantu memandu persiapan kehamilan, menjaga kesehatan selama hamil, serta mendukung tumbuh kembang anak setelah dilahirkan,” jelas Anita Sukarno.

Anita menjelaskan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kejadian stunting dan diabetes gestasional pada anak dan ibu hamil di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tangerang.

Oleh karena itu, ibu merupakan sasaran utama dari pengabdian kepada masyarakat, hal ini sangat tepat karena tingkat kesehatan ibu sangat berperan dalam optimalisasi kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa, ujarnya.

Oleh karena itu, peningkatan pola hidup sehat, pengetahuan dan keterampilan para ibu diharapkan dapat mendukung tercapainya generasi sehat, cerdas dan unggul, lanjut Anita.

Guru Besar Program Studi Keperawatan ini juga menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam 5 tahapan yaitu: survei masalah, pelatihan antropometri anestesi, instrumen pengukuran gula darah dan hemoglobin, pengukuran indikator stunting dalam grafik tumbuh kembang dan penyuluhan kesehatan tentang pengerdilan. dan diabetes gestasional, serta kegiatan pemantauan dan evaluasi.

“Alhamdulillah kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan lancar, acara ini diikuti oleh sekitar 110 peserta yang terdiri dari 55 orang kader dan 55 orang ibu-ibu yang tergabung dalam Posyandu Teratai dan tampak bersemangat untuk mengikuti acara tersebut dan yang terpenting para ibu-ibu hadir untuk mendapatkan pengalaman baru. , “katanya.

Yayah Kurniawati selaku ketua Posyandu Teratai 8 yang juga menjadi mitra program pengabdian masyarakat ini sangat mendukung kegiatan ini karena merupakan sesuatu yang baru dan dapat memotivasi para ibu untuk mendeteksi risiko stunting, diabetes gestasional, serta mencegahnya. penyakit. . untuk mencapai kesehatan ibu dan anak di masa depan.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan calon ibu mengetahui betapa pentingnya mempersiapkan ibu dan ayah menghadapi kehamilan, serta menjaga kesehatan dengan pola gizi yang optimal untuk kesehatan ibu dan bayi dengan harapan dapat menurunkan stunting. terjadi pada anak dan pencegahan diabetes gestasional pada ibu selama hamil,” kata Yayah Kurniawati.

Pengmas ini melibatkan dosen dan mahasiswa Universitas Esa Unggul, dan Anita Sukarno menjabat sebagai ketua program pengabdian masyarakat bersama anggota Veza Azteria, Yunarti Yosefa M. Manec, Willian Rossa Setiaji, Choirul Anam, Yohanna Dwi Putri, Ayu Agung Witasari , dan Duta Besar Andriyan Wibowo.

Menurut Anita, kegiatan ini merupakan wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *