Penonaktifan NIK DKI Sampai Kapan? Ini Penjelasan Dirjen Dukcapil

Laporan reporter TribuneNews.com Reena Ayew.

TribunBerita. Melanjutkan.

Pihaknya mendukung upaya berkelanjutan untuk membuat pencatatan sensus menjadi lebih akurat.

Pada fase pertama ini, fokus penutupan adalah warga DKI Jakarta yang meninggal dunia.

“Ini akan dilakukan secara bertahap. Tujuannya adalah untuk lebih fokus pada pengelolaan populasi. Mana yang sudah mati dan mana yang harus dinonaktifkan. “Pemerintahan ini perlu kita perhatikan,” kata Teguh saat ditemui di acara BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (8/7/2024).

Penyebaran berkas kependudukan akan dilakukan berkoordinasi dengan pihak terkait.

Teguh mengatakan, tujuan penghapusan NIK bukan hanya untuk membuat daftar pemilih pilkada, tapi juga untuk memastikan warga bisa mengakses layanan atau program pemerintah dengan baik.

Pasalnya, banyak warga DKI yang sudah tidak tinggal di ibu kota namun masih memiliki KTP DKI.

Oleh karena itu, warga DKI diimbau memantau data sensusnya secara rutin.

“Ini bukan hanya karena pilkada saja, tapi beberapa tahun terakhir ini ada warga yang tidak berdomisili di Jakarta namun masih beridentitas Jakarta, sehingga semua harus dilakukan secara bertahap,” jelas Teguh.

DKI mengutip Pemprov DKI yang menyebutkan banyak warga yang mentransfer data kependudukan berdasarkan tempat tinggalnya saat ini.

Dinas Dukkapil DKI Jakarta mencatat 243.160 warga meninggalkan Jakarta.

Sedangkan jumlah pendatang dari luar Jakarta akan mencapai 136.200 jiwa pada tahun 2023.

Lebih lanjut, data hingga akhir Februari 2024 menunjukkan sebanyak 81.000 orang meninggal dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *