Siap Jadi Flag Carrier Indonesia, Ini Langkah UI untuk Masuk Jajaran Kampus Terbaik Dunia

TRIBUNNEWS.COM – Peringatan 79 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI) merupakan momen istimewa bagi Indonesia agar masyarakat Indonesia dapat merenungkan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan negara. 

Sebagaimana tertuang dalam kesimpulan UUD 1945, Indonesia mempunyai empat tujuan utama, yaitu melindungi segenap bangsa dan darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, pengakuan negara secara internasional, dan kemampuan menerapkan norma-norma internasional. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, Universitas Indonesia (UI), sebagai perguruan tinggi eponymous negara, akan memainkan peran penting dalam upaya menjadikan negara lebih baik. 

UI menyelenggarakan pendidikan berkualitas agar lulusannya tidak hanya memiliki keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja, namun juga mampu bersaing di kancah internasional. 

Plt. Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan serta Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, mengatakan pendidikan tinggi unggulan Indonesia secara global, telah dituangkan UI dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2015-2035. 

Tujuannya adalah menjadi “Guru Bangsa” dan mencapai posisi 5 besar di Asia Tenggara, yang dikenal sebagai the power of Asia, yang telah mencapai 100 besar dunia. 

Langkah UI ini juga akan mendukung implementasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang mengusung visi ‘Kedaulatan, Masa Depan, dan Pembangunan Kepulauan’. 

Visi tersebut dijabarkan dalam lima tujuan utama, yaitu pendapatan per kapita setara dengan negara berkembang; ketika kemiskinan mencapai 0 persen, ketimpangan menurun; meningkatkan kepemimpinan dan pengaruh dalam komunitas internasional; Seiring meningkatnya persaingan SDM, potensi emisi Gas Rumah Kaca akan menurun hingga Net Zero Emissions (NZE).

Kelima tujuan tersebut dapat tercapai jika sumber daya manusia Indonesia yang dikembangkan Universitas Internasional (UBD) efektif.

Menurut Prof. Dengan menjadi pembawa bendera Dedi, tidak hanya akan mentransformasikan UI menjadi UBD, namun juga menginspirasi perguruan tinggi lain untuk turut serta mengharumkan nama Indonesia. 

“Selama ini UI telah banyak meraih peringkat internasional, antara lain peringkat pertama di Indonesia, ketiga di Asia Tenggara, keenam di Asia, dan peringkat 31 dunia dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2024, dan peringkat 1 di Indonesia, peringkat 8 di Selatan. Asia dan peringkat 206 dunia dalam Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) 2025. Tentunya daftar ini akan terus disempurnakan dengan memperhatikan pendidikan Indonesia. di kancah dunia,” kata Prof. Nenek.

UI siap menghadapi tiga tantangan dalam upaya menjadikan UI sebagai universitas kelas dunia

Upaya peningkatan nama baik UI dilakukan melalui penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Namun, Prof. Dedi mengatakan, banyak tantangan dalam implementasinya, baik dari segi sumber daya manusia, manajemen, dan keuangan.

Menurutnya, agar UI menjadi universitas kelas dunia, UI harus memiliki sumber daya manusia yang lebih tinggi. Staf pengajar dan tenaga akademik (tendik) UI harus memiliki pengalaman dan keterampilan serta mampu beradaptasi dengan kompleksitas perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Tak hanya itu, UI merupakan tantangan manajemen. UI memiliki 14 fakultas, 2 sekolah dan 1 program pelatihan profesi yang harus dikelola dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang komprehensif, transparan, dan terukur untuk memudahkan audit. 

“UI (universitas) sangat besar dengan sekitar tiga ribu dosen, dua ribu pegawai, dan 48 ribu mahasiswa. kata Profesor Dedi.

UI juga berupaya menyediakan fasilitas terbaik untuk menunjang pembelajaran mahasiswa. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan peralatan, penambahan peralatan laboratorium, dan pembuatan Science and Technology Platform (STP) yang akan digunakan untuk menyimpan produk penelitian. 

Fasilitas ini diharapkan dapat menarik minat dunia usaha untuk berkolaborasi dengan peneliti UI sehingga dapat menghasilkan produk baru yang bermanfaat bagi pasar.

“Sebagai Universitas Hukum Nasional (PTN-BH), UI harus bisa mengelola dana yang dibutuhkan. Pendapatan universitas tidak bisa hanya bergantung pada dana pemerintah, biaya kuliah mahasiswa, tapi kita harus membuka cara lain. , salah satunya bekerja sama dengan mitra industri untuk menciptakan produk penelitian. 

Selain mitra industri, UI juga menjalin kerja sama dengan universitas internasional untuk mengembangkan program pendidikan dan penelitian. UI dan universitas mitra menyelenggarakan program pertukaran pelajar, kerjasama penelitian, gelar ganda, dan program lainnya. 

“Melalui program pertukaran ini, mahasiswa dan dosen dari luar negeri dapat belajar dan mengajar di UI, begitu pula sebaliknya mahasiswa dan dosen UI dapat belajar dan mengajar di universitas luar negeri. “Ini akan memungkinkan transfer pengetahuan, lahirnya aktivitas baru. yang berdampak pada masyarakat,” kata Prof. Nenek. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *