Laporan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi menekankan pentingnya kerja sama dalam hal produksi pangan di Asia Tenggara.
Hal itu disampaikan Retno saat menghadiri pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN dan India di Vientiane, Laos, Jumat (26 Juli 2024).
Ia mengatakan dunia harus mencontoh wabah penyakit dan dampak perang yang menyebabkan masalah kekurangan pangan yang melanda dunia.
“Kita belajar dari pengalaman, terutama pada saat bencana, pasca epidemi, dan pasca perang, persoalan pasokan pangan masih menjadi tantangan besar bagi kita semua, bagi dunia, bahkan bagi kawasan,” kata Retno. .
Pada upacara tersebut, Retno juga berharap ASEAN dan India dapat bekerja sama untuk mengimplementasikan kesepakatan deklarasi kerja sama para pemimpin dalam memperkuat pasokan pangan dan gizi untuk menyelesaikan konflik.
Kemudian di bidang laut, Menlu RI juga menyatakan bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di laut merupakan tujuan ASEAN dan India.
Oleh karena itu, ia berharap kawasan maritim bukan menjadi zona konflik, melainkan zona kerja sama.
“Tentu kita semua ingin kekayaan maritim ini menjadi wilayah kerja sama, bukan wilayah konflik,” ujarnya.
Dalam hal ini, Indonesia mendorong implementasi Perjanjian Kerja Sama ASEAN India – Deklarasi Bersama tentang Kerja Sama Maritim yang disepakati tahun lalu di Jakarta, khususnya di bidang pengembangan ekonomi biru dan integrasi maritim, serta pembangunan berkelanjutan sumber daya energi kelautan.