Reporter Tribunnews.com Echo Sotriano melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada tahun 2050, Indonesia diprediksi akan mengalami perubahan demografi yang signifikan, yaitu peningkatan jumlah penduduk berusia di atas 65 tahun sebanyak dua kali lipat.
Dengan demikian, penduduk usia 65-79 tahun diperkirakan sebanyak 31,6 juta jiwa, dan penduduk di atas 80 tahun mencapai 5,5 juta jiwa.
Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Muhi Adib Khomeidi, SPO, mengatakan saat ini terjadi perubahan masyarakat Indonesia menuju ageing society.
“Indonesia sedang mengalami perubahan demografis yang signifikan, dan kenyataannya para lansia kita menghadapi banyak tantangan dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas,” kata Adib Khomedi, Sitra Garden City, Jakarta Barat saat diskusi panel di Fasilitas Living Komunitas Lansia. Rabu (7): /8/2024).
Tantangan yang mereka hadapi antara lain keterbatasan fungsional dan kognitif yang menyulitkan mereka untuk mengurus diri sendiri.
“Pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan perawatan lansia dengan cara yang berkelanjutan, adil dan dapat diterima secara budaya?
Penelitian menunjukkan bahwa keluarga berkomitmen untuk memberikan layanan, namun beberapa lansia tidak menerima layanan yang mereka perlukan, dan pemanfaatan layanan kesehatan di kalangan lansia masih rendah.
Ia mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah ini, diperlukan fokus pada spesialisasi medis yang lebih baik dan berinvestasi pada lebih banyak pelatihan bagi para profesional kesehatan, khususnya di bidang perawatan lansia.
“Kami diperlengkapi untuk memenuhi kebutuhan unik populasi lansia dan memastikan sistem layanan kesehatan kami dilengkapi untuk mengelola penyakit dan kondisi terkait usia seperti demensia, diabetes, hipertensi, dan banyak lainnya,” ujarnya.
Penulis menambahkan bahwa peralihan masyarakat Indonesia menuju masyarakat lama merupakan sebuah kenyataan yang harus kita hadapi, namun bukan hanya sebuah tantangan namun juga sebuah peluang.
“Dengan berinvestasi pada profesi medis yang lebih baik dan masyarakat kita untuk mendukung penuaan yang sehat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi warga kita. Masa depan di mana para lansia dapat menjalani kehidupan yang berkualitas,” ujarnya.
Karena pertumbuhan, kebutuhan perawatan terhadap lansia meningkat drastis sehingga membutuhkan ketersediaan perawat yang berkualitas.
Hal ini juga yang mendorong munculnya kemitraan bisnis baru antara Indonesia dan Australia, yang secara khusus menyediakan pelatihan perawatan lansia dengan kualifikasi dan akreditasi sesuai standar Australia, bagi para profesional perawatan lansia terbaik di Indonesia yang memiliki pengalaman kerja praktek di fasilitas perawatan.
Program Kerja Sama Ekonomi Bilateral Katalis Indonesia-Australia-Australia yang bermitra dengan penyedia layanan senior Australia, Living Well Senior Communities, diumumkan pada kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Yang Mulia Penny Williams PSM, ke Living Well Seniors Communities Facility. Citra Garden City, Jakarta Barat.
“Proyek inovatif seperti ini menunjukkan peluang besar bagi kemitraan antara Australia dan Indonesia, khususnya dengan memanfaatkan kekuatan unik dan saling melengkapi satu sama lain,” kata Paul Bartlett, direktur Catalyst.
Dalam hal ini, banyak perawat di Indonesia yang telah dipersiapkan dan dilatih dengan menggunakan sistem pelatihan kelas dunia dari Australia.
Kami berharap kemitraan ini akan meningkatkan kualitas layanan bagi warga lanjut usia di Indonesia dan menginspirasi mitra serupa lainnya di bidang baru dan penting ini.
Populasi lansia di Indonesia meningkatkan permintaan terhadap layanan perawatan lansia, namun peluang pelatihan terbatas.
Dengan dukungan Katalis, Living Well Senior Communities akan bekerja sama dengan penyedia pelatihan Australia untuk memberikan pelatihan perawatan lansia berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia. Program ini juga akan mencakup 120 jam pengalaman kerja praktek di fasilitas Living Well Senior Communities di Jakarta.
Lulusan program ini akan memperoleh Sertifikat III (Dukungan Pribadi untuk Penuaan) yang diakui Australia.
Ketua Komunitas Senior Livingwell Ben Kass mengatakan pihaknya siap untuk memperluas angkatan kerjanya saat ini dengan perawat Indonesia yang lebih berkualitas yang memenuhi standar pendidikan dan persyaratan pengalaman kerja Australia.
Budiarsa Sastravinata, CEO Ciputra Group, mengatakan bahwa seiring dengan transisi Indonesia menuju masyarakat menua, sangat penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan populasi lansia dan menemukan solusi yang berkelanjutan.
“Kami berupaya memenuhi kebutuhan populasi lansia melalui Citra Premier di Citra Garden City, Jakarta Barat, yang dibuka pada tahun 2019 dan memiliki sekitar 35 anggota bekerja sama dengan Living Well Seniors Communities of Australia dan menyediakan berbagai kegiatan untuk anggota. katanya.