Tentara Israel membebaskan 4 sandera di Nusseirat, pengamat militer mengatakan IDF gagal. Bagaimana itu bisa terjadi?
TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel melancarkan operasi besar di kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 8 Juni, menewaskan sedikitnya 80 warga Palestina dan menyelamatkan empat warga Israel.
Saluran Telegram dari beberapa media Israel melaporkan bahwa pasukan khusus Israel telah menembus jauh ke dalam kamp Nuseirat untuk membebaskan sekelompok tahanan yang masih hidup di tengah pemboman besar-besaran oleh pesawat tempur Israel.
Pihak berwenang Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tentara Israel, keamanan dalam negeri (Shin Bet) dan unit khusus polisi Yamam bersama-sama melakukan “operasi khusus yang kompleks pada siang hari di Nusseirat” di festival musik Nova pada 7 Oktober untuk menyelamatkan keempatnya. Warga Israel ditawan oleh Hamas.
Di antara tahanan yang diselamatkan adalah Noa Argamani (25), Almog Meir Jans (21), Andrejs Kozlovs (27) dan Shlomi Ziv (40). Empat sandera Israel mengumumkan bahwa mereka dibebaskan oleh pasukan IDF dan Shin Bet dalam serangan besar-besaran di Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada Sabtu, 8 Juni 2024. (khaberni/HO)
Pernyataan itu menambahkan bahwa para tahanan diselamatkan dari dua lokasi berbeda di pusat Nuseirat dan dibawa ke rumah sakit Israel dalam kondisi baik.
Staf di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Bal mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa rumah sakit tersebut menerima jenazah 47 warga Palestina yang tewas dalam pemboman Israel di Nuseirat.
Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan kekacauan ketika sejumlah perempuan dan anak-anak yang terluka dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Koresponden Al Jazeera kemudian melaporkan, jumlah warga Palestina yang tewas dalam operasi Israel mencapai 80 orang.
Operasi hari Sabtu ini menyusul pemboman Israel terhadap sekolah kedua yang dikelola PBB dalam dua hari pada hari Jumat.
Pilot Israel menargetkan sekolah Asma di kamp pengungsi Shati di Jalur Gaza utara, menewaskan tiga warga Palestina.
Pesawat-pesawat tempur Israel mengebom sebuah sekolah PBB di Jalur Gaza pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya 33 orang, termasuk 12 wanita dan anak-anak, kata otoritas kesehatan setempat.
Menteri Pertahanan Qatar Khalid bin Mohammed al-Attiyah mengatakan pada hari Jumat bahwa Gaza adalah “penjara terbuka terbesar di dunia dan sekarang kuburan massal terbesar”, ketika perang Israel melawan Palestina di Gaza memasuki bulan kesembilan.
Berbicara mengenai kondisi regional, ia menambahkan: “Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara telah menjadi arena kekuatan global, dan Jalur Gaza telah dikepung selama hampir 20 tahun.” 16 Januari 2024 – Maghazi di Jalur Gaza tengah. (AFP) Keanehan klaim keberhasilan Israel
Pakar militer Yordania Abu Zeid menganalisis keberhasilan tentara IDF dalam membebaskan empat sandera di Nuseirat.
Abu Zeid mengatakan operasi tersebut, yang dipuji sebagai terobosan bagi pendudukan Israel, sebenarnya adalah sebuah kegagalan.
Dia menjelaskan, hanya empat tahanan yang dibebaskan dalam operasi pembebasan sandera tersebut.
Namun harga yang harus dibayar Israel sangat mahal, yakni tiga tentara yang terlibat dalam operasi tersebut tewas dan satu diantaranya luka-luka.
“Selanjutnya, pasukan pendudukan Israel menggunakan kekuatan besar, yang mengakibatkan pembantaian di Nusseirat, yang, mengingat tingginya jumlah korban tewas, jelas merupakan sebuah kegagalan, bukan sebuah kesuksesan.” operasinya,” ujarnya.
Abu Zeid juga mencatat adanya perpecahan di Pasukan Pertahanan Israel.
Daerah tempat berlangsungnya operasi pembebasan tawanan merupakan zona tempur Divisi Lintas Udara ke-98.
Namun operasi pembebasan dilakukan oleh Shin Bet dan satuan polisi khusus, bukan pasukan terjun payung Dibisi ke-98. Terjadi perpecahan, dan itu juga terlihat, katanya.
Abu Zeid menambahkan bahwa rincian proses pembebasan tahanan masih misterius dan terkesan propaganda media Israel, yang rinciannya kemungkinan akan terungkap dalam beberapa hari mendatang.
(oln/almydn/khbrn/*)