Akan Ada Taksi Terbang di IKN, Berani Coba?

Apa yang tampak seperti utopia dari film fiksi ilmiah hampir di mana pun di dunia kini menjadi kenyataan di Kalimantan: mobil terbang dirancang untuk menaklukkan ruang angkasa dan merevolusi sistem transportasi.

Hari ini, uji coba taksi tanpa awak pertama berhasil diselesaikan di Bandara Samarinda, 100 kilometer dari Ibu Kota Negara (IKN). Model tersebut terbang selama sepuluh menit pada ketinggian 50 meter dan melaju dengan kecepatan sekitar 50 kilometer per jam. Taksi terbang dilengkapi dengan peralatan elektronik dan beberapa rotor

Pejabat yang mengetahui proyek tersebut mengatakan pengemudi taksi dapat mendarat secara vertikal dan tidak memerlukan landasan pacu yang panjang. Keuntungan lainnya adalah taksi terbang ini lebih senyap dibandingkan helikopter sehingga mengurangi polusi suara di kota.

Berlangganan buletin mingguan Wednesday Beat secara gratis Isi ulang ilmumu di tengah minggu, biar topik pembahasannya makin menarik!

Rencananya akan ada dua jenis IKN yang akan menempati ruang tersebut di masa depan: taksi besar yang mampu membawa empat penumpang beserta barang bawaannya selain pilot, dan pesawat kargo kecil dengan kapasitas muatan 100 kg. Kedua model tersebut bisa terbang mandiri tanpa pilot

Hyundai Motor Group (HMG) Korea Selatan mengembangkan produk tersebut bekerja sama dengan Korea Aerospace Research Institute.

“Geografi Indonesia yang unik dan urbanisasi yang pesat menjadikan negara ini tempat uji coba yang ideal untuk solusi penerbangan perkotaan,” kata Chol-Ung Kim, CEO HMG. Perusahaan bekerja sama dengan pemerintah dan industri Indonesia untuk mencapai visi ini Salahkah mencoba Taksi Terbang di IKN?

IKN sedang dibangun sebagai kota pintar yang berkelanjutan dan taksi terbang dianggap sebagai bagian penting dari konsep ini.

Mohammad Ali Berwi, salah satu penanggung jawab transformasi hijau dan digital, mengatakan, “Pulau ini dirancang sebagai laboratorium hidup untuk inovasi dan keberhasilan uji terbang ini merupakan bukti komitmen kami terhadap teknologi modern seperti penerbangan perkotaan.” dan IKN

Tes tersebut dilakukan pada hari yang sama ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai bekerja bukan dari Jakarta, melainkan di kantor barunya di Gedung Kepresidenan IKN. Baru-baru ini, Jokowi mengumumkan proyek pertama IKN telah rampung 80 persen.

Jokowi mengumumkan kembalinya IKN pada tahun 2019. Penyebab utamanya adalah Jakarta perlahan tenggelam dan sebagian kota berada di bawah permukaan laut.

Pada tahun 2050, seluruh wilayah Jakarta Utara diprediksi akan terendam. Selain itu, megametropolis berpenduduk sebelas juta jiwa ini memiliki lalu lintas padat dan kabut asap Diklaim sebagai kota hijau dengan energi terbarukan

Pembangunan IKN dimulai pada tahun 2022 Kota ini dirancang sebagai kota metropolitan yang memadukan ruang hijau dan alam dengan teknologi tinggi. Hanya kendaraan listrik yang diperbolehkan melintas di jalan raya, dan semua listrik harus berasal dari sumber terbarukan

Ibu kota baru ini dipandang sebagai penerus Jokowi yang berkuasa sejak 2014. Setelah dua masa jabatan, ia akan mengundurkan diri pada bulan Oktober dan digantikan oleh Pravo Subianto, menteri pertahanan saat ini yang memenangkan pemilu pada bulan Februari. dia

Pada tahun 2045, diperkirakan sekitar 1,9 juta jiwa akan tinggal di IKN di lahan seluas 260.000 hektare. Pada saat itu, taksi terbang diharapkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

Peluncuran pasokan air, listrik, dan komunikasi internet di Hari Kemerdekaan berjalan dengan baik, pujinya kepada Jokowi usai mulai bekerja di kantor baru. Sementara itu, ribuan orang telah bekerja keras membangun infrastruktur, termasuk rumah sakit, bandara, rumah pejabat pemerintah, dan sekolah

Untuk pertama kalinya, Hari Kemerdekaan 17 Agustus diperingati tidak hanya di Jakarta, tapi juga di IKN. Peristiwa ini menandai babak baru dalam sejarah pulau terbesar di dunia

Namun ada juga yang mengkritik. Banyak warga Kalimantan yang melaporkan bahwa tanah mereka disita tanpa kompensasi yang layak. Para pemerhati lingkungan juga telah memperingatkan dampak migrasi terhadap flora dan fauna unik di hutan Kalimantan Timur, tempat tinggal jeruk yang tersisa.

Ae/hp (dpa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *