Kemenkes Kembali Buka Program Sandbox 2024 untuk Bina dan Awasi Inovasi Digital Kesehatan

Diberitakan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah membuka pendaftaran Sandbox Kementerian Kesehatan untuk seluruh inovasi kesehatan digital.

Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers di Jakarta (14/08/2024).

Program Sandbox serupa juga pernah diadakan tahun lalu oleh penyelenggara Klaster Inovasi Kesehatan Digital Telehealth (IDK).

Sementara itu, pada tahun ini program ini telah dibuka kembali untuk seluruh jenis penyelenggara IDK di Indonesia. Anda dapat mendaftar hingga 23 Agustus 2024.

“Melihat besarnya antusias dan keberagaman inovasi kesehatan digital yang semakin berkembang di Indonesia, maka pada tahun ini dibuka program Sandbox bagi semua jenis inovasi untuk mendekatkan dan memetakan inovasi kesehatan digital di Indonesia,” ujar Kepala Kantor Transformasi Teknologi. (TTO). ). Kementerian Kesehatan RI, Setiaji.

Setiaji menjelaskan, penyelenggara IDK yang mengikuti program ini akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti menjadi mitra Kementerian Kesehatan RI.

Dengan menjadi mitra Kementerian Kesehatan RI, penyelenggara IDK berhak mendapatkan status kepesertaan terdaftar, diawasi dan dibina oleh Kementerian Kesehatan RI.

Keanggotaan ini diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang diberikan, karena inovasi tersebut telah melalui berbagai evaluasi dan memenuhi rekomendasi Kementerian Kesehatan RI.

Sebelum mengikuti Kemenkes – Regulatory Sandbox, penyelenggara IDK harus mendaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik (PSE).

Selanjutnya Anda dapat mengisi formulir yang tersedia di link.kemkes.go.id/sandboxkemenkes2024.

Program Recatory Sandbox merupakan program pengembangan inovasi kesehatan digital dalam negeri yang dilaksanakan melalui sejumlah mekanisme pengujian dan penilaian kredibilitas dunia usaha.

Dari proses tersebut, penyelenggara IDK mendapat masukan, rekomendasi dan bimbingan dari para ahli untuk lebih mengembangkan inovasinya sesuai standar dan regulasi di Indonesia.

Di sisi lain, program ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan yang mendukung pengembangan inovasi kesehatan digital dan komitmen melindungi masyarakat sebagai pengguna layanan kesehatan digital, kata Setiaji.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *