Hamas Sebut Laporan Human Rights Watch Bias, Hanya Melihat dari Sisi Israel

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok militan Palestina Hamas menolak laporan terbaru Human Rights Watch (HRW) tentang serangan 7 Oktober 2023.

Menurut Hamas, HRW menyebarkan kebohongan dan prasangka buruk terhadap Israel.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Rabu (17/7/2024), Hamas mengkritik laporan HRW karena organisasi tersebut hanya memandang Israel.

Hamas menganggap HRW tidak memihak dan netral.

Pernyataan Hamas menegaskan, laporan HRW didasarkan pada kisah seorang pemukim Israel yang terluka pada 7 Oktober 2023.

Kemudian di akhir laporan, HRW fokus pada seorang perempuan yang terkena dampak psikologis akibat penyerangan tersebut.

Namun, yang disesalkan Hamas adalah laporan ini malah tidak melihat ke arah Palestina.

Dimana warga Palestina menghadapi kesulitan berat akibat serangan Israel.

Mulai dari kematian, kehancuran, kelaparan, hingga penderitaan tak terbayangkan yang mereka alami.

Semua ini menegaskan bahwa Israel bersalah atas diskriminasi etnis.

Tak hanya itu, laporan HRW ini hanya menampilkan penyerangan pada 7 Oktober 2023.

Tentu saja hal ini mengabaikan sejarah panjang perang.

Dimana perang ini sudah dimulai sejak lama yaitu sebelum tanggal 7 Oktober 2023.

Hamas menegaskan bahwa semua kejahatan Israel telah merugikan warga Palestina.

Israel menggunakan segala cara untuk menghancurkan Gaza dengan mengabaikan hukum internasional.

Selain itu, laporan HRW menuding faksi Palestina melakukan kejahatan pada 7 Oktober 2023.

Hal ini membuat Hamas marah.

Pasalnya, HRW terang-terangan mengabaikan kekejaman yang dilakukan tentara Israel (IDF) terhadap warga Gaza.

Segala tuduhan dalam laporan HRW, Hamas menilai semuanya tidak manusiawi.

Apalagi jika laporan tersebut membahas tentang tahanan yang ditahan oleh Hamas.

Sebaliknya, HRW tidak membahas tahanan Palestina yang ditahan Israel.

Bahkan tahanan Palestina pun mengalami penyiksaan, kelaparan dan kematian akibat pemenjaraan Israel.

Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa pendudukan Israel telah menahan orang-orang ini sebagai tersangka yang terlibat dalam serangan 7 Oktober.

HRW justru menuduh Hamas menyiksa tahanan Israel.

Tak terima dengan tuduhan HRW, Hamas meminta HRW membuktikannya, dan jika tidak terbukti maka itu bohong.

“Siapa pun yang telah melihat perlakuan mereka terhadap tahanan Israel yang dibebaskan dan pejuang perlawanan Palestina atau mendengar pernyataan mereka di media akan mengakui kepalsuan laporan HRW,” kata Hamas seperti dikutip Ruya News.

Hamas mengecam laporan tersebut karena menyebarkan tuduhan pemerkosaan dan kekerasan seksual yang tidak berdasar tanpa memberikan bukti yang dapat dipercaya.

Tuduhan HRW mengejutkan Hamas.

HRW menegaskan tuduhan Hamas yang tidak berdasar harus dikutuk.

Hamas dengan tegas menyatakan berkomitmen menghormati nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam serta hukum humaniter internasional.

Namun, Hamas menekankan bahwa mereka tidak mengklaim kesempurnaan.

Mereka hanya meminta pertanggungjawaban mereka yang membuat laporan menyimpang.

Hamas telah menyatakan komitmennya untuk membela hak-hak rakyat Palestina.

Maka Hamas menuntut agar HRW mencabut semua laporan tersebut, dan meminta maaf kepada Hamas.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Hamas, Human Rights Watch dan artikel lain tentang konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *