Iran Beri Kesempatan Terakhir ke Israel jika Tak Mau Perang, Minta Ada Gencatan Senjata di Gaza

TRIBUNNEWS.COM – Iran mungkin menunda serangan langsung ke Israel jika Israel menerapkan perjanjian untuk mengakhiri permusuhan dengan Hamas di Jalur Gaza.

Pesan ini disampaikan tiga pejabat Iran tentang satu-satunya cara meredam respons langsung Iran terhadap Israel dalam menanggapi pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7/2024) lalu.

Seorang pejabat pertahanan Iran mengatakan Iran dan sekutunya, seperti Hizbullah, akan segera melancarkan serangan jika perundingan di Gaza gagal atau jika mereka melihat Israel menunda perundingan.

Tidak disebutkan berapa lama waktu yang diberikan Iran kepada Israel untuk membuat kemajuan dalam perundingan di Jalur Gaza, sebelum Iran membalas secara langsung, seperti dilansir Reuters. Pembunuhan Ismail Haniyeh dan Ancaman Iran terhadap Israel

Sebelumnya, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, membantah Israel membunuh Ismail Haniyeh dan hanya mengakui pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon pada Selasa (30/7/2024) malam.

“Tentara Israel menyerang Selasa malam di Lebanon dan langsung membunuh Fuad Shukr, dan tidak ada pesawat lain malam itu, tidak ada rudal atau drone,” kata Daniel Hagari, Kamis (1/8/2024) saat dijawab. Pertanyaan The New York Times tentang pembunuhan Ismail Haniyeh.

Sebelumnya, Israel dilaporkan membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di ruang peledakan saat ia sedang beristirahat dalam perjalanan ke Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengutuk Israel dan mengancam akan membalas karena pembunuhan tersebut dilakukan terhadap orang asing penting bagi negaranya.

“Membalas darah Ismail Haniyeh adalah salah satu tanggung jawab kami karena pembunuhan itu terjadi di negara kami,” kata Ayatollah Ali Khamenei, Rabu (31/7/2024), demikian keterangan Anadolu Agency.

Beberapa jam sebelumnya, Israel membunuh Pemimpin Hizbullah, Fuad Shukr, di dalam pesawat Israel di Beirut, Lebanon pada Selasa (30/7/2024) malam, yang disusul ancaman dari Hizbullah. Jumlah korban tewas di Jalur Gaza

Saat ini Israel mulai mendapat penganiayaan di Jalur Gaza, korban jiwa warga Palestina bertambah menjadi 39.929 jiwa dan 92.240 lainnya luka-luka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (14/8/2024), dan 1.147 jiwa. . kematian di wilayah Israel, yang dilaporkan di Pune News.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah kelompok oposisi Palestina, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan kekerasan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan ada sekitar 120 orang hidup atau mati dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Masalah lain terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *