TRIBUNNEWS.
Langkah ini dipandang sebagai respons kuat terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Zelenskyi mengatakan bahwa Ukraina siap mengambil tindakan terhadap agresi Rusia, dan operasi di Kursk ini adalah bukti nyata bahwa Ukraina dapat memulihkan keadilan dan memberikan tekanan yang diperlukan terhadap pasukan Moskow.
“Hari ini, saya menerima laporan dari Panglima Syrskyi di garis depan dan tindakan kami membawa perang ke wilayah penjajah,” kata Zelenskyi kepada Reuters, Senin (12/8/2024).
“Ukraina telah membuktikan bahwa kami benar-benar dapat memulihkan keadilan dan tekanan yang tepat dapat diberikan kepada penyerang,” ujarnya.
Pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina berhasil menghancurkan 14 drone, 4 rudal balistik, dan 18 drone di wilayah lain Rusia.
“Mereka (Ukraina) menghancurkan 14 drone Ukraina dan empat rudal taktis Tochka-U semalam di wilayah Kursk dan 18 drone di wilayah lain di Rusia yang sering diserang Ukraina.”
Namun, meski serangan tersebut diduga dihentikan, posisi Rusia di kawasan Kursk terancam.
Pada hari Rabu, perwira tinggi militer Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, mengatakan bahwa meskipun ada gencatan senjata di Ukraina, militer Rusia belum mampu memaksa pasukan Kiev meninggalkan perbatasan.
Saat ini, Ukraina menguasai puluhan kilometer persegi wilayah Rusia, sementara Rusia menguasai hingga 100.000 kilometer persegi wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.
Situasi ini dan Pertempuran Kursk menambah ketegangan kedua negara yang sudah lama berselisih.
Sekadar informasi, pada Minggu 11 Agustus 2024, pasukan Moskow memasuki hari keenam pertempuran sengit melawan serangan terbesar Kiev di wilayah Rusia, menandakan bahwa Ukraina tidak mengejar ketertinggalan dalam upaya menekan Rusia dan memulihkan otoritasnya. Ukraina mengkonfirmasi serangan Kursk
Serangan hari Minggu di Kiev terjadi ketika Rusia bersiap menghadapi serangan balasan lebih lanjut setelah pelanggaran perbatasan terbaru di wilayah Kursk di Ukraina.
Menurut pejabat Rusia, militer dan media Ukraina, Kiev telah mengirim ratusan tentara, yang didukung oleh kendaraan lapis baja, tank dan drone, ke wilayah Kursk.
Zelenskyi mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia telah melancarkan hampir 2.000 serangan lintas batas dari Kursk hingga wilayah Sumy di Ukraina pada musim panas ini.
“Tank, tank, drone, dan bahkan serangan roket harus ditindak sebagaimana mestinya,” katanya.
Sehari sebelumnya, ia mengakui pasukan Ukraina memang bertempur di Kursk, menjelaskan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari upaya Kiev untuk memulihkan keadilan pasca invasi Rusia pada tahun 2022.
Menurut wartawan AFP, kendaraan lapis baja Ukraina, yang ditandai dengan segitiga putih, digunakan untuk mengidentifikasi peralatan militer Ukraina selama serangan di kota Kursk, di Rusia barat, melintasi perbatasan Sumy.
Pasukan Kiev menyerang Rusia dari wilayah Sumy di timur laut Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan itu dan mengatakan itu adalah “provokasi besar” bagi Ukraina, sementara Menteri Pertahanan Rusia Valery Gerasimov mengatakan dia akan menghancurkan pasukan Ukraina.
Pihak berwenang Rusia telah mengumumkan keadaan darurat “tingkat federal” di Kursk.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis adalah pegawai Universitas Sebelas Mart (UNS).