Laporan jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terletak di Bumi Sarpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten, yakni Edutek Medika Internasional Banten, kini menunggu keputusan Presiden Jokowi.
KEK yang bergerak di bidang pendidikan, teknologi, dan kesehatan akan diatur dalam Peraturan Pemerintah (GP).
“Sudah disetujui, tapi untuk bisa masuk dalam KEK harus ada PP, peraturan pemerintah yang akan ditetapkan oleh Presiden (Jokowi),” kata Edwin, Plt Ketua Dewan Nasional KEK. Manasing dalam jumpa pers di Dewan Nasional KEK, Kaban Sari, Jakarta Pusat, Senin (22/07/2024).
Edwin mengatakan investor utama atau investor yang menanamkan modal terbesarnya adalah Monash University yang saat ini sudah beroperasi.
Kehadiran cabang Monash University ini diharapkan dapat mencegah generasi muda Indonesia untuk kuliah di luar negeri karena BSD sudah menjadi universitas seperti Monash.
“Jadi bagaimana kita mendatangkan perguruan tinggi dari luar negeri yang berkualitas untuk membuka cabang di Indonesia agar generasi muda Indonesia tidak perlu keluar negeri untuk bersekolah.” Mereka tinggal datang ke Tangerang, BSD. Jadi saya bisa belajar di Monash,” kata Edwin.
Jadi KEK Edutek Medika Internasional Banten juga menjadi tempat penelitian dan pengembangan teknologi.
Berbagai rumah sakit berkualitas internasional juga sedang dibangun di bidang kesehatan.
Upaya ini memastikan WNI tidak perlu bepergian ke luar negeri, seperti Penang atau Singapura, untuk mendapatkan layanan berstandar internasional.
Sekadar informasi, KEK Edutek Medika Internasional Banten merupakan salah satu dari empat KEK yang sedang menunggu proses penetapan PP.
Selain KEK Edutek Medika Internasional Banten, ada KEK Napa, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam, dan KEK Industri Bungku Hijau.