Dilansir reporter Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) Prima Yosephine mengatakan, semakin dini imunisasi HPV (human papillomavirus) diberikan, semakin baik efeknya.
Apalagi bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks.
Imunisasi HPV diberikan untuk melindungi wanita dari penyakit kanker serviks atau kanker serviks.
Imunisasi HPV dalam program Bulan Imunisasi Anak (BIAS) menyasar anak usia 9 hingga 14 tahun.
Imunisasi HPV diberikan dalam dua dosis.
“Kalau vaksin ini disuntikkan pada anak kecil yang belum pernah berhubungan seks, akan sangat efektif dan efisien. Efek vaksinnya langsung terlihat. Perlindungannya sangat tinggi dan tidak memerlukan banyak, cukup dua dosis,” ujarnya. ujar Selasa (2024) dalam sebuah acara di Jakarta, 13 Agustus 2019.
Pihaknya memastikan vaksin HPV yang dilaksanakan melalui program BIAS aman digunakan karena telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Badan POM merupakan satu-satunya lembaga yang bertanggung jawab memberikan izin edar obat, pangan, vaksin, dan kosmetika. Apabila sudah dilakukan pemeriksaan dan mendapat izin edar BPOM maka dinyatakan aman untuk digunakan,” ujarnya.
Diketahui, vaksinasi HPV telah dilakukan kepada siswa SD kelas 5 dan 6 sejak tahun 2016 yang meliputi 20 sekolah di wilayah DKI Jakarta, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten/Kota Sulawesi Utara.
Pada tahun 2022 akan diperluas hingga 112 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2023, imunisasi HPV akan diperluas menjadi program nasional.