Eric Ciotti, ketua partai politik konservatif Prancis Les Républiques (LR), mengejutkan para pengamat politik pada Selasa (11/6) dengan mengatakan sudah waktunya untuk menghilangkan tabu yang sudah lama ada untuk tidak bekerja sama dengan sayap kanan Rassemblement National (RN). pesta di negara ini. Aliansi semacam itu akan mematahkan tabu yang sudah berlangsung puluhan tahun, dimana Partai Republik selalu menolak bekerja sama dengan partai sayap kanan Marine Le Pen.
Eric Ciotti berharap aliansi LR dan RN dapat memenangkan pemilihan parlemen dan mengambil alih kekuasaan setelah Presiden Emmanuel Macron mengumumkan pemilihan awal. Macron membubarkan parlemen pada Minggu (9/6) setelah hasil pemilu Eropa Prancis menandai kemenangan telak bagi kubu sayap kanan.
Eric Ciotti berbicara di televisi TF1 dan berkata: “Inilah yang diinginkan mayoritas pemilih kami. Mereka mengatakan kepada kami, ‘buatlah kesepakatan’.” Protes keras dilakukan oleh beberapa anggota Partai Republik.
Dalam hal ini, banyak anggota Partai Republik yang menentangnya dan mengatakan bahwa mereka tidak akan mendukung tuntutan Marine Le Pen untuk mendapatkan kekuasaan.
Anggota parlemen LR Philippe Gosselin mengatakan kepada kantor berita Reuters, “Tidak terpikirkan bagi saya (dan banyak anggota parlemen LR) untuk mencapai kesepakatan terkecil, aliansi terkecil, bahkan lokal atau pribadi, dengan RN.”
Jordan Bardela, ketua RN, kemudian mengatakan kepada televisi France 2 bahwa partainya akan mendukung “beberapa lusin” anggota parlemen Partai Republik saat ini dan kandidat mereka dalam pemilu.
“Saya jamin akan ada kesepakatan antara Majelis Nasional dan Partai Republik,” katanya kepada France 2, menurut kantor AFP: Kubu politik sedang mencari mitra baru.
Meskipun RN diperkirakan akan memperoleh banyak suara dalam pemilihan parlemen yang akan diadakan pada tanggal 30 Juni dan 7 Juli, jajak pendapat menunjukkan bahwa kecil kemungkinannya bahwa RN akan memperoleh cukup suara untuk memerintah sendiri
Pertemuan antara kelompok politik kiri dan kanan yang berbeda berlanjut di Prancis setelah Presiden Macron membubarkan parlemen.
Pada hari Selasa, keponakan Marine Le Pen, Marion Marechal dari partai kecil sayap kanan Reconquest Eric Zemur, mengatakan pembicaraan antara dia dan RN telah gagal.
Namun usulan Eric Ciotti langsung disambut baik oleh RN yang anti imigrasi. Partai Republik Prancis benar-benar mencari arah baru setelah secara bertahap kehilangan kejayaannya, pertama dengan jatuhnya Nicolas Sarkozy dan kemudian dengan perpecahan dari kubu tengah yang dipimpin oleh Emmanuel Macron, pendiri partai tersebut. Partai Macron awalnya bernama En Marche (EM), kemudian berganti nama menjadi La République en Marche (LREM) dan mulai tahun 2022 berganti nama menjadi Renaissance (RE).
Hp/as (afp, ap)