Putra ayahnya, Ismail Hania, Abdul Salam Hania, mengatakan hal berikut tentang kematian ayahnya
TRIBUNNEWS.COM – Abdul Salam Haniya, putra sulung Ismail Haniya, angkat bicara tentang meninggalnya ayahnya dan pentingnya menjaga persatuan Palestina.
Abdul Salam Hania mengatakan, darah bapaknya dan (darah para syuhada) menguatkan bangsa, perjuangan dan revolusi menuju kemenangan.
Dalam wawancara dengan koresponden Al-Jazeera, ia menyoroti pentingnya persatuan rakyat Palestina.
Pemimpin politik Palestina Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas, tewas dalam serangan udara Israel di Teheran pada Rabu pagi.
Hania menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian di ibu kota Iran.
Baik Hamas maupun Garda Revolusi Iran mengonfirmasi kematiannya dan mengumumkan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki.
Abdul Salam mengatakan ini tentang pembunuhan ayahnya:
“Atas nama bangsa, rakyat bebas di dunia dan rakyat Palestina, kami menyampaikan belasungkawa atas kesyahidan ayah saya, yang menempuh jalan yang sama (dengan rakyat Palestina).
Beliau menambahkan: perjalanan ini hanya berakhir dengan kemenangan atau kesyahidan.
Abdulsalam Haniya juga mengulangi perkataan ayahnya yang berduka atas kehilangan anggota keluarganya dalam serangan Israel beberapa bulan terakhir.
“Darah ayahku tidak lebih berharga dari darah anak-anak, laki-laki dan perempuan yang menjadi martir di Gaza.”
Abdulsalam mengatakan darah ayahnya adalah darah pengorbanan yang diperlukan dalam perjalanan menuju kebebasan, merujuk pada orang-orang yang telah mendahuluinya dan meninggal dengan cara yang sama.
Beberapa pejuang Palestina yang syahid adalah pemimpin pendiri Martir Ahmed Yassin, Abu Ammar (Yaszir Arafat), Fathi Shiqaqi, Abu Ali Mustafa dan lainnya yang menyumbangkan darah mereka demi kebebasan.
Ayahnya, Abdul Salam Hania, yang terluka dalam salah satu upaya tersebut, menceritakan tentang empat upaya Hania:
“Kami terus menyerah sampai dia meninggal karena ayah saya mengatakan setiap hari untuk menyerah pada berita apa pun yang kami dapatkan (tentang pembunuhannya).”
Abdul Salam Haniya menekankan pentingnya persatuan di antara warga Palestina, dan mengatakan bahwa ayahnya berkomitmen pada “persatuan nasional”.
“Kami sangat yakin pada rakyat Palestina dan kepemimpinan Palestina bahwa darah murni (para syuhada) harus mempersatukan kita.”
Dia menyerukan “saudara-saudara pemimpin Palestina yang berkumpul di Beijing untuk meningkatkan persatuan nasional rakyat kita, karena musuh yang kejam tidak membedakan antara warga Palestina dan warga negara lainnya.”
“Kita semua menghadapi bencana mematikan yang disebabkan oleh musuh Israel, namun musuh itu akan hilang hari ini dan besok, dan kita semua akan menyaksikan kejatuhannya,” tambahnya.
Sumber: Anadolu Agency, Palestine Chronicle