TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah tentara Israel (IDF) terjebak di terowongan Hamas dan akhirnya tewas.
Hal ini menurut laporan terbaru dari cabang militer Hamas, Brigade al-Qassam.
Dalam laporannya, para pejuang al-Qassam memikat prajurit Zionis ke pintu masuk terowongan.
Kemudian al-Qassam meledakkannya langsung ke arah pasukan, menyebabkan mereka tewas dan terluka, Sirih al-Sultan di sebelah barat kota Rafah di selatan Jalur Gaza.
Tak hanya itu, Al-Qassam juga melakukan operasi kompleks di sekitar Masjid Bahtera, sebelah selatan George Street, sebelah timur Rafah, mengutip Palestine Chronicle.
“Pejuang Al-Qassam menyerang tank Zionis Merkava dengan granat Eliasin 105. Segera setelah pasukan penyelamat IDF maju ke tempat kejadian, mereka langsung menjadi sasaran granat Eliasin 105 dan bahan peledak Ra’adiya, yang mengakibatkan semuanya hancur. , terbunuh atau terluka”, kata Al-Qassam.
Brigade Al-Qassam juga menargetkan pasukan musuh yang telah melakukan penetrasi dari timur ke wilayah Jour al-Dikh di tengah Jalur Gaza dengan menembakkan bom mortir.
Pejuang Qassam berhasil menargetkan helikopter Apache Zionis dengan rudal SAM-7 pada Sabtu (20/07/2024).
Helikopter tersebut sebelumnya menembaki warga di sebelah timur kamp Burij, di bagian tengah Jalur Gaza. Informasi terkini mengenai korban jiwa di Gaza
Hingga saat ini Israel masih terus melakukan serangan brutal di Gaza, Palestina.
“Pasukan Israel membunuh 64 orang dan melukai 105 lainnya dalam empat ‘pembantaian’ keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Dilaporkan masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka, mengutip Anadolu Agency.
Hingga kini, total kasus kematian sejak Minggu (21 Juli 2024) mencapai 38.983 orang sejak 7 Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan Palestina juga menambahkan sekitar 89.727 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza.
Setelah lebih dari sembilan bulan perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)