VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Prihatin Lihat Kamar Hotel Jemaah Indonesia Didobrak Petugas Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Panitia Khusus Kuesioner Haji (PANSAS) DPR RI Wisnu Vijaya Adiputra angkat bicara mengenai beberapa persoalan selama pelaksanaan Yatra Haji 2024.

Hal itu diungkapkan anggota Pansus Haji 2024 dari tim PKS saat wawancara eksklusif dengan Ketua Pemberitaan Tribune Network Fabi Mahendra Putra di studio Tribunnews.com, Kamis (18-7/2024).

Persoalan utama yang menjadi sorotan DPR RI adalah adanya indikasi pelanggaran Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah tentang pengalihan tambahan kuota haji tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang dan Keppres BPIH 1445H/. 2024.

Semula kuotanya 8 persen sesuai undang-undang.

“Katakan saja pemerintah Saudi sudah mengizinkan, tapi di negara kita ada ketertiban. Ada antrian 5,3 juta jemaah, ada yang antri puluhan tahun, ada yang antri 40 tahun, itu perlu diprioritaskan,” kata Wisnu.

Ia juga menyoroti temuan terkait penggunaan visa jemaah haji pada musim haji 2024.

Wisnu mengatakan, akibat permasalahan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan bagi jamaah haji termasuk pelanggaran hukum.

“Tentu kami prihatin dengan warga kami yang hendak beribadah namun ditangkap sesampainya di sana. Bahkan saat ini ada Ketua DPRD Rembang yang ditahan selama sebulan lebih,” jelasnya.

“Keadaan mereka ditangkap, hotelnya dibobol, dibawa pergi hanya dengan pakaian yang ditempel di badan.”

Dia berkata, “Tentu saja kita harus melindungi warga negara kita.

Ia kemudian juga menyoroti persoalan pelayanan bagi jemaah haji baik transportasi, akomodasi, penerbangan hingga katering jemaah reguler dan khusus yang dinilai jauh dari standar layak.

Pansus juga membuka kemungkinan untuk mencari informasi kepada pemasok atau masiyarik (pihak ketiga) dan pelaku bisnis perhotelan di Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji 2024.

Jika permintaan informasi dinilai terlalu memakan waktu secara prosedural, Badan Khusus berencana mengunjungi pihak-pihak yang berkepentingan di daerah tersebut.

Selain itu, ia juga membuka kemungkinan Panitia Khusus Haji 2024 untuk mencari informasi dari para pelaku bisnis perhotelan di Arab Saudi.

Ada pula rumor yang menyebutkan spesifikasi hotel untuk jamaah berbeda-beda, padahal biaya jamaahnya sama.

Makanya, di pansus, kami menggunakan hak penyidikan, termasuk hak meminta dokumen. Nah, supaya tidak menjadi rumor, tidak menjadi fitnah, kami akan ungkapkan dengan jelas di mana dokumen itu berada, katanya. katanya.

“Itu spesifikasi tiap hotel yang mirip. Dan tentunya akan kita selidiki pelaku bisnis perhotelannya,” jelasnya.

Ia juga berharap Pansus Penyidikan Haji 2024 mampu menyelesaikan rekomendasi terkait kinerja haji sebelum masa jabatannya di DPR berakhir dalam beberapa bulan ke depan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *