Laporan reporter Reza Deni dari Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Proyek Dataran Tinggi akan melakukan penanaman bibit kentang pada tahun 2024 di Desa Selecta, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.
Project Management Unit UPLAND Project Farakka Sari mengatakan, penanaman bibit kentang Gogo ini diharapkan dapat menjadikan Garut sebagai sentra kentang berkualitas unggul yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Farakka optimis penanaman kentang bibit UPLAN dapat menjadikan Garut sebagai hub kentang unggul.
“Kami berharap dengan adanya perkebunan ini kita dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kentang di Garut. Jika kuantitas dan kualitasnya meningkat, otomatis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kentang,” kata Farakka dalam keterangannya, Senin Senin ( 27/05/2024).
Farakka mengatakan, pengembangan budidaya kentang di Garut didorong agar berdampak positif terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat khususnya petani.
Hal ini sejalan dengan harapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman agar pertanian didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kemajuan budidaya kentang di Garut akan membawa kemajuan bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman menambahkan kentang merupakan produk yang cukup menonjol di sektor pertanian Garut.
Produksi kentang di Kabupaten Garut pada tahun 2023 mencapai hampir 220 ribu ton dengan luas tanam 7.627 hektar. Hal ini menjadikan Garut sebagai kabupaten dengan produksi kentang tertinggi di Jawa Barat, dengan kontribusi sekitar 79,67 persen terhadap produksi kentang tingkat provinsi.
“Program UPLAND memberikan dampak positif terhadap peningkatan produktivitas kentang di Garut. “Sebelum adanya program ini, produksi kentang hanya mencapai 18 ton per hektar, namun setelah diterapkannya program UPLAND, jumlah tersebut meningkat menjadi 25 ton per hektar,” ungkapnya. Haeruman. .
Haeruman menjelaskan, target produksi kentang Garut mencapai 35 ton per hektar, hal ini bisa tercapai asalkan petani tetap disiplin dan menjalankan cara yang diajarkan.
Lebih lanjut, beliau juga menyoroti pentingnya kerja sama dan kedisiplinan petani untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada tahap awal penanaman bibit kentang, bantuan juga diberikan kepada petani dan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Garut.
Hal ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
“Melalui proyek Upland dan dukungan pemerintah yang berkelanjutan, sektor pertanian kentang di Garut diharapkan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat petani dan perekonomian daerah secara keseluruhan,” ujarnya.