Berantas Masalah Gizi, Bantuan Rp300 Juta Disalurkan untuk 150 Anak Suspek Stunting di Cimahi

TRIBUNNEWS.COM – Jika berbicara tentang masalah stunting, gizi buruk pada anak menjadi salah satu permasalahan utamanya. Menurut situs Databoks, pada tahun 2022 prevalensi balita gizi buruk masih sebesar 17,1 persen per tahun. 

Stunting sendiri merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang berkepanjangan. Kondisi ini menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu, baik secara fisik maupun kognitif.

Konsumsi gizi merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak serta mencegah stunting. Selain itu, orang tua juga harus memperhatikan kesehatan organ pencernaan anak agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh terserap dengan baik.

Mengingat anak Indonesia merupakan aset penting yang akan melahirkan generasi emas Indonesia tahun 2045, maka perbaikan gizi dan penghentian stunting merupakan program yang memerlukan perhatian dan kesinambungan dari berbagai pihak.

Salah satu pihak terdepan yang melanjutkan upaya tersebut adalah perusahaan obat tanaman dan jamu, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul). 

Baru-baru ini, Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Sido Munkul Jenderal Ahmad Yani turut membantu pencegahan stunting dengan merawat 150 anak terduga stunting yang banyak terjadi di beberapa wilayah Simakhi pada Senin (10/06/2024). (Unjani).

Bantuan tunai sebesar Rp300 juta tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Munkul kepada Dirjen RSGM Unjani Badi Soerachman yang turut disaksikan oleh Wakil Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani III, Dr. Devi Ratih Khandayani, manajemen RSGM, perwakilan 13 Puskesmas di Cimahi dan orang tua penerima bantuan

Pendamping anak tersebut berasal dari 13 wilayah kerja Puskesmas Cimahi serta RSGM Unjani yakni Cimahi Selatan, Cimahi Tengah, Melong Asih, Sibeureum, Cibeber, Leuvigaja, Melong Tengah, Tsigugur Tengah, Padasuka, Cimahi Utara. , Cipageran, Pasirkaki dan Citeureup.

Untuk keenam kalinya di Indonesia, Sido Munkul menyalurkan bantuan untuk pengobatan anak-anak yang diduga stunting.

“Pertama Cipete Selatan, Jakarta 13 anak, Kabupaten Semarang 76 anak, Kabupaten Gianyar Bali 100 anak, melalui RSI Jakarta Cempaka Putih 40 anak, lagi Kabupaten Semarang 95 anak, dan kini di Cimahi 150 anak. Total kami bantu 474 anak,” ungkapnya. Irwan Hidayat di RSGM Unjani pada Senin (6/10/2024).

“Hari ini kami kembali memberikan bantuan kepada anak-anak terduga stunting di Cimahi. Kami akan membantu selama empat bulan mulai Juni hingga September 2024,” kata Irwan Hidayat di RSGM Unjani, Senin (6/10/2024).

Dijelaskannya, setiap anak menerima Rp 500.000 per bulan untuk dikirimkan ke masing-masing orang tua selama empat bulan. Orang tua penerima bantuan juga wajib menyampaikan laporan mengenai berat badan dan perkembangan kesehatan anaknya.

Menurut Irwan, bantuan terhadap 150 anak terduga stunting di Cimahi merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan dan kerja sama Sido Munkul dengan pemerintah.

Ia berharap stunting di Indonesia segera berkurang sehingga generasi penerus Tanah Air tetap sehat dan stunting.

“Makanya penting sekali mencegah stunting, karena kalau stunting, masa depanmu akan bermasalah. Itu mempengaruhi kemampuan intelektualmu. Makanya menurut saya program anti stunting dari pemerintah sangat bagus,” kata Irwan.

Irwan juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat langsung dalam acara tersebut. 

Ia pun mengapresiasi berbagai pihak yang mengajak Sido Munkul mengikuti program manajemen stunt.

“Kami beruntung mendapat kesempatan untuk membantu anak-anak yang diduga stunting,” kata Irvan.

Terima kasih Sido Munkul

Badi Soerachman, CEO RSGM Unjani, mengatakan sebelumnya mereka telah menyalurkan bantuan kepada 40 anak bibir sumbing di Cimahi, Sido Munkul.

“Hari ini kami memberikan santunan kepada anak-anak yang diduga stunting, termasuk seluruh Puskesmas di wilayah Cimahi. Kami berterima kasih kepada Sido Munkul,” kata Badi.

Sementara itu, beberapa orang tua penerima bantuan mengungkapkan rasa syukur dan merasakan terbantunya bantuan dana Sido Munkul.

Yani (40) yang mendapat bantuan dari Desa Padasuka mengatakan, anaknya sudah terdiagnosa stunting sejak lahir sehingga saat diperiksa di Posyand, ia kesulitan menopang berat badannya.

“Sekarang kondisinya sudah membaik dan berat badannya bertambah. Dengan bantuan ini, dia akan membantu anak saya makan agar tubuhnya sehat kembali,” kata Yani.

Senada dengan Yani yang mendapat bantuan dari Sibeure, Bela Risdayanti (28) pun mengaku merasa dengan bantuan Sido Munkula ia bisa memberikan pola makan yang lebih baik kepada anaknya.

“Terima kasih banyak kepada Sido Munkul karena dia membantu anak saya menurunkan berat badan. Jadi berat badannya akan bertambah, tapi tidak jika pola makannya buruk,” kata Bela.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *