Penanganan Nyeri Punggung Bawah Akibat Saraf Kejepit

Seperti dilansir Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jangan anggap remeh nyeri punggung bawah atau low back pain. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nyeri punggung bawah adalah penyebab utama kecacatan di seluruh dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nyeri pinggang adalah nyeri yang menetap atau muncul kembali selama lebih dari 3 bulan yang diderita pasien dan berhubungan dengan gejala yang tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik.

Nyeri pinggang atau nyeri pinggang yang tidak kunjung hilang dapat membuat pasien tidak dapat bergerak bebas, mengganggu aktivitas kerja, dan menurunkan produktivitas.

Keluhan inilah yang menjadi salah satu alasan pasien memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat. 

Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang terjadi di daerah pinggang dan berasal dari punggung bawah, otot, saraf, dan struktur lain di daerah tersebut.

Penyebabnya mungkin saraf tulang belakang.

Dikutip dari laman UGM, kolaps saraf bisa disebabkan oleh apa saja, misalnya terjatuh dengan cedera serius, benjolan kecil yang berulang dalam jangka waktu lama, tumor, penebalan ligamen, dan penuaan.

Gejala umum termasuk nyeri, rasa terbakar, dan ketidaknyamanan.

Gejala kejang parah dimulai saat orang tersebut dibius.

Nyeri punggung bagian bawah akibat rapuhnya saraf merupakan risiko tinggi bagi orang lanjut usia dan orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Keluhan nyeri kronis dapat diatasi dengan terapi gerak dan berenang, namun bila tidak kunjung membaik sebaiknya dilakukan penanganan lebih lanjut.

Demikian disampaikan dr Wawan Mulyawan SpBS, Subsp.N-TB.

Dijelaskannya, prosedur pengobatan nyeri punggung bawah kini mengikuti kemajuan teknologi yaitu pengobatan terbuka dan non-bedah seperti dulu.

“Dengan sayatan kecil, proses pemulihan pasca operasi lebih cepat dan efisien,” ujarnya saat pengenalan bedah tulang belakang endoskopi biportal (Bess Plus) di Sigma Brain and Spine Center RS ​​Jakarta “Membantu mencegah atau mengurangi risiko penyakit” . “Akhir pekan lalu.

Inovasi ini dianggap sebagai penyempurnaan dari metode replikasi tulang belakang generasi sebelumnya yang menggunakan akses tunggal atau uniportal.

“Dengan sukses besar double scan yang telah kami lakukan selama ini, kami yakin bisa unggul karena bisa menerapkan teknik refleksi portal terkini,” jelasnya.

Ditambahkan, Dr. Ahli Saraf. Danu Rolian, Sp. Pencitraan portal ganda mengandalkan kamera di portal pertama sehingga dokter dapat menjelajahi area tulang belakang, dan probe lain dimasukkan ke portal kedua untuk mengakses dasar tulang yang bermasalah.

“Risiko cedera otot dan ligamen selama prosedur serta risiko pendarahan dapat dikurangi berkat inovasi ini. Keuntungan lainnya adalah setelah prosedur Anda tidak lagi memerlukan obat pereda nyeri,” kata dr Danu.

Kegiatan ini juga dapat menjadi upaya membantu mengatasi permasalahan tulang belakang lainnya yang mungkin menimbulkan nyeri seperti obstruksi tulang belakang (penyempitan rongga tulang belakang), penebalan sendi facet, penebalan jaringan (hipertrofi) yang menekan saraf. Sumsum tulang (akar tulang).

Direktur Utama RS Jakarta dr Heru Pramanto mengatakan, pihaknya menggandeng tim ahli bedah saraf yang berpengalaman luas dalam melakukan prosedur endoskopi Bess 2000 dengan tingkat keberhasilan tinggi untuk bergabung dengan rumah sakit dengan nama Sigma Brain and Spine Center.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *