Penembakan Trump Dinilai Berdampak ke Secret Service, Popularitas, Hingga Sorotan Soal Keamanan

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Geetha Airavan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Analis hubungan internasional Universitas Budi Luhur Andrea Abdul Rahman mengatakan, penembakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) setidaknya akan berdampak pada satu orang.

Pertama, katanya, insiden tersebut berdampak pada Dinas Rahasia AS, yang salah satu tanggung jawabnya adalah menjamin keselamatan para pemimpin nasional, termasuk mantan presiden AS.

Jadi, buruknya pengamanan Secret Service dan polisi pada kampanye Trump kemarin, bahkan ada saksi yang melihat orang-orang mencurigakan mendaki gunung, tapi aparat keamanan termasuk Secret Service tidak merespon dengan cepat, kata Andrea saat dihubungi. Oleh Tribunnews.com pada Senin (15/7/2024).

Apalagi setelah penembakan, Trump seharusnya segera menghapus atau keluar dari zona bahaya atau zona merah, tapi juga berhenti untuk sementara waktu. Ini tidak biasa, tambahnya.

Dampak kedua, kata dia, adalah meningkatnya popularitas Trump di kalangan calon presiden AS dan calon presiden dari Partai Demokrat.

Meningkatnya popularitas Trump karena statusnya sebagai calon presiden berusaha dibunuh oleh kelompok yang tidak menginginkan kehadiran Trump dalam kampanye presiden AS.

Menurutnya, efek tersebut merupakan yang paling penting diantara efek peristiwa lainnya.

“Hal terpenting yang saya lihat kemarin adalah meningkatnya popularitas Donald Trump dalam jajak pendapat dan di dalam Partai Republik itu sendiri,” ujarnya.

Dampak ketiga, kata dia, adalah perhatian internasional.

Ia juga mengatakan bahwa komunitas internasional terlalu memperhatikan keamanan Amerika.

“Untuk kelas Amerika sendiri, mantan presiden masih mendapat ancaman kekerasan dalam rumah tangga. Saya tidak peduli apa yang terjadi di sana, apakah ini kekerasan dalam rumah tangga,” ujarnya.

“Karena media Anda berdiri di sisi yang lebih tinggi (superior), saya tidak tahu apakah itu supremasi kulit putih (white supremacy) atau supremasi kulit hitam (black supremacy), tapi pada dasarnya ini adalah bentuk terorisme. Sasarannya adalah orang-orang yang memiliki kepentingan Donald Trump,” katanya.

Ia menilai insiden tersebut tidak banyak berdampak pada ketidakpercayaan internasional terhadap pemerintah AS.

Namun kita bisa melihat bahwa Amerika Serikat sendiri berada dalam posisi yang rentan karena tidak bisa melindungi mantan presidennya sekalipun. Meski dinas keamanan dan rahasia Amerika Serikat dinilai lebih mempunyai kekuatan untuk melindungi presiden Amerika dan mantan presiden,” katanya

Telinga Trump dilaporkan terluka dalam insiden tersebut dan dia mendapat perawatan medis.

Trump dijadwalkan melanjutkan kampanyenya pada Senin (17/7/2024) ini di Milwaukee.

Sementara itu, FBI sedang menyelidiki insiden penembakan tersebut.

Penembak telah diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang perawat berusia 20 tahun.

Crooks juga mengatakan dia adalah pemilih terdaftar dari Partai Republik.

Crooks juga dilaporkan ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS.

Selain cedera yang dialami Trump akibat penembakan tersebut, kami mendengar bahwa seorang juru kampanye tewas dan dua lainnya terluka parah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *