Beda dengan Piala Dunia, Medali Emas Olimpiade Bukan Hal Seksi bagi Negara Eropa

TRIBUNNEWS.COM – Ada fakta menarik yang mewarnai seluruh perhelatan Olimpiade, khususnya sepak bola putra.

Olimpiade, yang diadakan setiap empat tahun sekali, dapat dianggap sebagai kompetisi olahraga terbesar di dunia.

Ribuan atlet dari berbagai cabang olahraga siap berjuang sekuat tenaga demi meraih medali emas Olimpiade.

Tentu banyak orang yang mengira peraih emas Olimpiade akan selalu dikenang dalam sejarah, terutama oleh negaranya sendiri.

Di Indonesia, Rudy Hartono, Susi Sushanthi, Taufik Hidayat, Tantowi Ahmad/Liliana Natsir dan Gracia Poli/Apriani Rahyu.

Namanya sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia karena berhasil meraih medali emas olimpiade di cabang olahraga tersebut.

Situasinya terlihat sedikit berbeda ketika kita melihat sepak bola putra di Olimpiade. Striker Argentina Lionel Messi mengangkat trofi Piala Dunia saat upacara trofi Piala Dunia Qatar 2022 antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha. Minggu (18 Desember 2022). Argentina memenangkan adu penalti melawan Prancis. (FRANCK FIFE/AFP) (AFP/FRANCK FIFE)

Berbeda jauh dengan Piala Dunia yang menjadi tujuan utama semua negara di bawah naungan FIFA.

Setiap empat tahun sekali setiap negara siap berjuang sekuat tenaga untuk lolos ke putaran final Piala Dunia.

Meski harus melalui fase kualifikasi yang panjang dan melelahkan untuk membuktikan diri di Piala Dunia.

Saat berada di Piala Dunia, setiap peserta berjuang mati-matian untuk menjadi yang terbaik.

Berbeda jauh dengan suasana Olimpiade, khususnya sepak bola putra yang tidak terlalu seru.

Sebuah negara sepak bola Eropa khususnya tidak begitu tertarik untuk menampilkan performa terbaiknya di Olimpiade.

Jika menilik sejarah, wakil Eropa terakhir yang berhasil meraih medali emas di sepak bola adalah Spanyol. Logo Olimpiade Paris 2024 (Tangkapan Layar YouTube Paris 2024)

Selección Matador berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga tersebut, tepatnya pada edisi 1992 saat menjadi tuan rumah.

Setelah Spanyol meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992, tidak ada wakil Eropa lainnya yang meraih prestasi serupa.

Dalam tujuh edisi terakhir, tidak ada negara Eropa seperti Spanyol, Prancis, atau Jerman yang meraih emas di Olimpiade.

Faktanya, negara-negara Afrika dan Amerika berhasil meraih medali emas cabang olahraga sepak bola di Olimpiade.

Faktanya, benua Amerika berturut-turut meraih medali emas dalam lima edisi terakhir.

Dimulai dengan Argentina (2004, 2008), Meksiko (2012), dan Brasil (2016, 2020) yang pernah meraih emas Olimpiade sepak bola.

Fakta di atas seolah menunjukkan bahwa medali emas sepak bola putra tidak begitu seksi di mata negara-negara Eropa. Mikel Oyarzabal dari Spanyol (kanan) memukul bola bersama Dani Alves dari Brasil saat perebutan medali emas sepak bola putra Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Internasional Yokohama di Yokohama, Jepang. (FABI/AFP)

Jerman yang sudah empat kali menjuarai Piala Dunia, hanya sekali meraih medali emas Olimpiade.

Begitu pula Italia yang sudah memenangi Piala Dunia sebanyak empat kali, namun medali emas Olimpiade hanya sekali.

Selain itu, Prancis, yang dua kali menjuarai Piala Dunia, hanya meraih medali emas satu kali.

Pada edisi kali ini, delegasi Eropa yang mewakili sepak bola putra Olimpiade Paris 2024 antara lain Prancis, Ukraina, Spanyol, dan Israel. Kalender Olimpiade Paris 2024

Rabu 24 Juli 2024 Grup B: Argentina vs Maroko | 20:00 WIB | Stade Geoffroy-Guichard Grup C: Uzbekistan vs Spanyol | 20:00 WIB | Parc des Princes, Paris Grup C: Mesir vs Republik Dominika | 22:00 WIB | Stade de la Beaujoire Grup A: Guinea vs Selandia Baru | 22:00 WIB | Stade de Nice

Kamis 25 Juli 2024 Grup B: Irak vs Ukraina | 00:00 WIB | Stade de Lyon Grup D: Jepang vs Paraguay | 00:00 WIB | Stade de Bordeaux Grup D: Mali vs Israel | 02:00 WIB | Parc des Princes Grup A: Prancis vs Amerika Serikat | 02:00 WIB | Stadion Marseille

Sabtu 27 Juli 2024 Grup B: Argentina vs Irak | 20:00 WIB | Stade de Leon Grup C: Republik Dominika vs Spanyol | 20:00 WIB | Stade de Bordeaux Grup C: Uzbekistan vs Mesir | 22:00 WIB | Stade de la Beaujoire Grup B: Ukraina vs Maroko | 22:00 WIB | Stadion Geoffroy-Guichard

Minggu 28 Juli 2024 Grup A: Selandia Baru vs AS | 00:00 WIB | Stade de Marseille Grup D: Israel vs Paraguay | 00:00 WIB | Parc des Princes Grup D: Jepang vs Mali | 02:00 WIB | Stade de Bordeaux Grup A: Prancis vs Guinea | 02:00 WIB | Stade de Nice

Selasa, 30 Juli 2024 Grup C: Republik Dominika vs Uzbekistan | 20:00 WIB | Parc des Princes Grup C: Spanyol vs Mesir | 20:00 WIB | Stade de Bordeaux Grup B: Ukraina vs Argentina | 22:00 WIB | Stade de Lyon Grup B: Maroko vs Irak | 22:00 WIB | Stade de Nice

Rabu, 31 Juli 2024 Grup A: Selandia Baru vs Prancis | 00:00 WIB | Stade de Marseille Grup A: Amerika Serikat vs Guinea | 00:00 WIB | Stade Geoffroy-Guichard Grup D: Israel vs Jepang | 02:00 WIB | Stade de la Beaujoire Grup D: Paraguay vs Mali | 02:00 WIB | Taman Putri

Perempat final: 2 Agustus 2024

Semifinal: 5 Agustus 2024

Peraih Medali Perunggu: Kamis, 8 Agustus 2024 | 22.00 WIB | Stade de la Beauzoire

Berakhir: Jumat, 9 Agustus 2024 | 23.00 WIB | Taman Putri

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *