Reporter Tribunnews.com Richard Susilo melaporkan dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Hingga tahun 2020, ia baru berada di Jepang selama empat tahun dan kini memiliki dua restoran, satu di Tokyo dan satu lagi di Nago, Okinawa, Jepang, bekerja sama dengan suaminya yang berkebangsaan Jepang, Dini (Yuliani) Hidaka. dia tampak sangat puas dengan bisnisnya saat ini.
“Sekarang saya senang sekali bisa mengembangkan restoran saya. Saya ingin buka lagi kafe yang bisa berkumpul banyak orang,” jelas Dini secara eksklusif kepada Tribunnews.com kemarin (30 Juli 2024).
Ia menambahkan, restoran keduanya di Okinawa yang dibuka sekitar April 2024 berjalan dengan baik.
“Banyak penduduk lokal dan tentara Amerika yang makan di sana. Apalagi banyak orang asing yang pernah ke Bali, sehingga merindukan restoran Warung Rempah saya di Nago, Okinawa,” jelasnya.
Lalu bagaimana dengan bumbu masakan Indonesia?
“Ibu saya suka masak. Banyak bumbu yang dibuat ibu saya di Bandung, jadi tidak ada masalah. Dan pemasok bumbu di Jepang banyak, jadi aman sekali,” jelasnya.
Selain itu, suami Dini juga mengaku suka memasak.
“Dia pernah membuka restoran di Jakarta. Lalu kami kembali ke Jepang dan membuka restoran di Motobu (satu setengah jam perjalanan dari pusat Okinawa), lalu menutupnya karena kami pindah ke Tokyo, dan kami membuka restoran di Ogikubo. , “katanya.
Selama ia menjalankan restoran di Ogikubo, nama Warung Rempah juga menunjukkan banyak wisatawan yang meminta agar restoran tersebut dibuka kembali di Okinawa.
“Pada bulan April lalu, kami akhirnya membuka kembali sebuah restoran di Nago, Okinawa (satu jam perjalanan dari Kota Okinawa), dan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat setempat.”
Kenapa begitu? Ternyata penduduk setempat menganggap Indonesia sangat dekat dengan Okinawa, panasnya, budayanya, dll, sehingga penduduk setempat sangat ramah.
“Juga, banyak tentara Amerika yang sekarang suka makan di sana karena rindu Indonesia karena pergi ke sana.”
Menurut Dini, ada sekitar tiga restoran Indonesia di Okinawa sendiri, namun salah satunya mungkin sudah tutup, dan Warung Rempa menjadi restoran keempat di Okinawa.
Ingin membuka lebih banyak restoran di Jepang?
“Saya ingin sekali, tapi saat ini saya ingin fokus membangun restoran di Okinawa yang baru dibuka. Jika terus berkembang, kami akan mempertimbangkan untuk membukanya di tempat lain.”
Dini yang baru menginjak usia 30 tahun pada 29 Juli lalu, saat ini merasa begitu mencintai bisnis katering hingga kerap melupakan urusan pribadinya.
“Kami sangat senang dengan industri restoran Jepang saat ini karena tampaknya berjalan baik. Terkadang kami melupakan beberapa hal pribadi,” jelasnya sambil kembali tertawa.
Lalu bagaimana orang Indonesia bisa mengetahui restorannya begitu lama?
“Kita punya Instagram dan media sosial lain. Mereka lihat dari situ. Tapi kalau dilihat persentasenya, khususnya di Okinawa, 20 persen wisatawannya orang Indonesia dan sisanya orang Jepang.”
Dini melihat bisnis restoran Indonesia di Jepang masih sangat besar, sehingga ia mengajak masyarakat Indonesia di Jepang untuk mencoba membuka bisnis restoran Indonesia. “Dibandingkan dengan restoran Indonesia di Thailand, restoran Indonesia di Jepang masih sangat sedikit ya?”
Sedangkan bagi pecinta UKM kerajinan tangan dan Jepang yang ingin berpameran di Tokyo dapat bergabung di grup WhatsApp Japan Lovers secara gratis: [email protected] Subject: WAG Japan Lovers. Tuliskan nama, alamat dan nomor Whatsapp.