TRIBUNNEWS.COM – Foto berjudul “Semua Mata Tertuju Majdal Shams” menjadi viral di media sosial setelah sebuah roket menghantam kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Diberitakan, pada Sabtu (27/7/2024) 12 anak yang bermain sepak bola tewas akibat ledakan roket.
Israel menyalahkan roket tersebut pada kelompok Hizbullah Lebanon. Namun Hizbullah membantah berada di balik insiden tersebut.
Media Israel I24 News melaporkan bahwa ratusan ribu netizen membagikan All Eyes on Majdal Shams beberapa jam setelah kejadian tersebut.
Gambar di media sosial memperlihatkan beberapa anak berbaring telungkup di lapangan sepak bola.
Wajah mereka tidak terlihat. Tangan mereka berada di atas kepala. Foto menunjukkan sedikitnya 12 orang tewas dalam insiden tersebut. (X)
Pendukung Israel berusaha menyebarkannya. Salah satunya adalah influencer Oli London.
Di sisi lain, pengkritik Israel mengecam dan menyebut “Semua Mata tertuju pada Majdal Syams” “munafik”.
Sekilas, “Semua mata tertuju pada Majdal Syams” mengingatkan pada ungkapan “Semua mata tertuju pada Rafah” yang tersebar di media sosial setelah Israel menyerbu kota Rafah di Gaza.
Sementara itu, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari menyebut peristiwa di Majdal Shams sebagai “serangan terbesar terhadap rakyat Israel” sejak awal perang Gaza.
“Ini adalah situasi yang sangat buruk dan kami akan mengambil tindakan hukum,” kata Hagari seperti dikutip Times Now News. Pelakunya masih belum diketahui
Pelaku serangan roket di Dataran Tinggi Golan masih belum diketahui.
Dilansir Al Jazeera, militer Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan tersebut dan mengatakan mereka menemukan bukti rudal Falaq-1 buatan Iran.
Menurut Israel, seorang komandan Hizbullah memerintahkan penembakan roket dari daerah Sheba di Lebanon selatan.
Hizbullah langsung membantah tuduhan Israel dan mengklaim bukan pelakunya.
“[Hizbullah] tidak ada hubungannya dengan insiden ini,” kata seorang pejabat senior Hizbullah bernama Mohammad Afif kepada Reuters.
Sementara itu, berita Amerika Serikat (AS) Axios memberitakan bahwa para pemimpin Hizbullah telah mengeluarkan pernyataan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seorang pejabat PBB mengatakan roket yang mengenai bola sepak tersebut adalah proyektil anti-rudal Israel.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan ada indikasi Hizbullah berada di balik kejadian tersebut. Israel melawan Hizbullah
Israel mengirimkan pesawat tempurnya untuk menyerang Hizbullah di Lebanon pada malam setelah peristiwa di Majdal Shams.
Menurut Israel, serangan itu merupakan respons terhadap situasi tersebut.
“Pada malam hari, Angkatan Udara Israel menyerang sasaran jauh di wilayah Lebanon dan di Lebanon selatan,” kata militer Israel pada hari Minggu.
Depot senjata dan infrastruktur di Chabriha, Borj El Chmali, Beqaa, Kfarkela, Rab El Thalatine, Khiam dan Tayr Harfa menjadi sasaran.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya berjanji bahwa Hizbullah akan “membayar mahal” atas peristiwa di Majdal Shams.
Sementara itu, perwakilan misi keamanan PBB di Lebanon membenarkan bahwa dirinya telah bertemu dengan otoritas Israel dan Lebanon.
“Untuk memperjelas rincian kejadian di Majdal Shams dan menjaga keheningan,” kata juru bicara itu kepada Reuters.
Dengan adanya pertempuran di Jalur Gaza, konflik antara Hizbullah dan Israel kembali muncul.
Dilaporkan hampir 200.000 orang telah mengungsi dari perbatasan antara Lebanon dan Israel karena konflik tersebut. (Tribunnews/Februari)