Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Komisi
Wakil Ketua Komite XI DPR RI Dolfie O.F.P mengatakan Panitia:
Tembolok PMN 2024
1. PT Sarana Multigriya Finance (SMF) Rp1,89 triliun2. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) senilai Rp5,3 triliun. PT Kereta Api Indonesia (KAI) diperkirakan mencapai Rp 2,4 triliun. PT Industri Kereta Api (INKA) Indonesia diperkirakan mencapai Rp965 miliar5. PT Hutama Karya menelan biaya Rp 1,6 triliun. PELNI hingga Rp 1,5 triliun
Di LPEI, Dolfie menyampaikan bahwa PMN harus dilaksanakan berdasarkan prinsip intelijen, tata kelola perusahaan yang baik, dan menghindari kesalahan manajemen yang berulang.
“mengenakan biaya
Dalam kasus Pelni, PMN bertujuan untuk mengurangi jumlah pembayaran pembelian tiga kapal penumpang Pelni di luar tahun operasionalnya, dengan mempertimbangkan kekuatan dan manajemen perusahaan.
Komisi XI DPR RI akan meminta BPK RI melakukan studi kelayakan, kata Dolfie.
12 Rincian PMN non tunai tahun 2024 yang diterbitkan BUMN adalah sebagai berikut:
1. PT Hutama Karya berbentuk BMN dengan nilai wajar Rp1,93 triliun2. Bentuk konversi utang PT Len Industri sebesar Rp649,22 miliar3. PT Bio Farma berstatus BMN dengan nilai wajar Rp68,04 miliar. PT Sejahtera Eka Graha (SEG) merupakan bentuk BMN dengan nilai wajar Rp1,22 triliun5. PT Varuna Tirta Parkasya (VTP) berbentuk BMN, dengan nilai wajar Rp24,12 miliar6. Kapal PT ASDP berstatus BMN, nilai wajar Rp367,53 miliar
7. Perum Damri berbentuk BMN dengan nilai wajar Rp460,72 miliar. Perum LPPNPI/Airnav berstatus BMN dan nilai wajar Rp301,89 miliar. PT Pertamina dalam bentuk BMN dengan nilai wajar Rp4,18 triliun 10. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berstatus BMN dengan nilai wajar Rp828,36 miliar11. Pumum Perumnas merupakan salah satu jenis BMN dengan nilai wajar Rp1,1 triliun12. PT Danareksa merupakan BMN dengan nilai wajar Rp3,34 triliun.
Total ada 17 BUMN yang menerima PMN tunai dan nontunai sebesar Rp 26,8 triliun.