Shejaiya Kembali Makan Korban Tentara Israel, Al-Qassam Hanguskan 2 Merkava, Hamas Sembuhkan Diri

Shejaya kembali memakan kurban tentara Israel, al-Qassam 2 Merkava, 

TRIBUNNEWS.COM – Shejaya, yang dalam beberapa literatur disebut Shejaya, sekali lagi terbukti menjadi medan pertempuran yang sulit bagi militer Israel untuk menyukseskan misinya menghancurkan jaringan Hamas di wilayah tersebut.

Brigade Al-Qassam mengumumkan dalam pernyataan tentang serangan terbaru pada Senin (7/1/2024) bahwa dua tank Merkava Israel menargetkan lingkungan Shujaiyeh di timur Kota Gaza dengan dua bom Shavaz.

Al-Qassam menambahkan bahwa para pejuangnya menembak seorang tentara pendudukan di dalam sebuah rumah di lingkungan Shujaiyeh.

Serangan tersebut juga disebut-sebut menyasar pasukan Israel yang bersembunyi di dalam sebuah rumah di Shejaya, sebelah timur Kota Gaza.

Laporan berita mengatakan: Dikatakan bahwa serangan al-Qassam membunuh dan melukai anggota pasukan Israel. Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersiap menembakkan roket ke tentara Israel. Hamas mengatakan mereka akan tetap berada di Rafah ketika Israel mengumumkan rencana operasi besar di wilayah tersebut, yang kini menjadi rumah bagi 1,5 juta pengungsi. (Khabrani/Ho) Hamas bisa menyembuhkan dirinya sendiri

Surat kabar Israel Yediot Aharonot, mengutip sumber militer Israel, menyelidiki beberapa faktor yang menyulitkan tentara Israel untuk melakukan operasi militer di Shejaya.

Laporan menunjukkan bahwa tentara Israel, ketika melakukan operasi militer di lingkungan Shajaya di timur Kota Gaza, menyadari bahwa gerakan perlawanan Palestina, Hamas, mampu membangun kembali dirinya secara militer dan finansial.

Sumber Israel ini menambahkan: Hamas telah mendirikan puluhan basis konflik di Shajaya di wilayah tempat operasi militer dilakukan 6 bulan lalu. Gambar dari video yang menunjukkan tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan-rekan mereka yang terluka dalam pertempuran Rafah. (Khaberani/Ho) Bulan Juni adalah bulan berdarah bagi tentara Israel

Pertempuran Shejaya terbukti turut menyebabkan hilangnya personel IDF pada Juni lalu.

Menurut sumber Israel, Juni 2024 akan menjadi bulan paling berdarah dan tersulit bagi Pasukan Israel (IDF).

Sejumlah besar tentara Zionis dilaporkan tewas di Jalur Gaza di Palestina, namun jumlah tersebut konon dirahasiakan oleh Israel.

Israel belum mengumumkan jumlah sebenarnya korban di front militer, baik di garis depan di Gaza maupun di perbatasan Lebanon.

Di sisi lain, upaya Israel untuk merahasiakan jumlah korban seringkali digagalkan oleh video yang dirilis oleh kelompok perlawanan Palestina dan Lebanon, menurut Palestine Chronicle.

Misalnya, Batalyon Al-Qassam menunjukkan tank-tank Israel meledak, menembaki tentara Israel, dan helikopter militer Israel mengangkut korban tewas dan terluka ke rumah sakit Israel.

Sumber-sumber Israel mengatakan Juni 2024 merupakan bulan yang sulit bagi IDF, terutama ketika IDF awalnya mengklaim siap memasuki fase lain dalam perang melawan perlawanan Palestina dan Arab.

Berikut adalah data resmi Israel mengenai jumlah tentara Israel yang terbunuh pada bulan Juni, yang dikumpulkan oleh Al Jazeera: 5 Juni: Seorang tentara Israel tewas dalam serangan pesawat tak berawak Hizbullah terhadap pertemuan pasukan di Harifish. 6 Juni: Seorang tentara Israel tewas dalam bentrokan bersenjata di belakang garis depan di Rafah. 8 Juni: Seorang perwira pasukan khusus Israel tewas dalam operasi pemulangan empat sandera dari distrik Nusirat di Gaza tengah. 10 Juni: Empat tentara Israel tewas dalam penyergapan di gedung IED di pusat Rafah. 15 Juni: Delapan tentara Zionis membom sebuah kapal militer di Rafah.

Dalam insiden tersebut, dua tentara dikabarkan tewas akibat ledakan di sebuah tank di tengah Jalur Gaza, dan seorang tentara lainnya tewas akibat luka-luka akibat pemboman gedung IED di Rafah pada 10 Juni. 16 Juni: Seorang tentara Israel tewas dalam pertempuran di Rafah. 21 Juni: Dua tentara Israel tewas akibat tembakan mortir di Gaza tengah. 22 Juni: Seorang pemukim Israel tewas dalam serangan penembakan di Qalqilya di Tepi Barat. 22 Juni: Seorang tentara Israel dalam pertempuran Rafah. 27 Juni: Komandan unit penembak jitu brigade Kaffir tewas akibat ledakan bom di Jenin. 28 Juni: Seorang tentara Israel ditembak mati oleh penembak jitu Palestina dalam pertempuran Rafah. 29 Juni: Dua tentara Israel bertempur di lingkungan Shejaya di timur Kota Gaza.

(oln/rntv/khbrn/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *