TRIBUNNEWS.COM – Di Peru, Amerika Selatan, pada Selasa (16/7/2024), sebuah bus kandas di kedalaman 200 meter.
Polisi di negara Andean tersebut mengatakan bus tersebut, yang membawa lebih dari 40 penumpang, sedang melakukan perjalanan dari Lima menuju wilayah Ayachucho.
Namun, saat melintasi Jalan Raya Andean di kawasan Ayacucho, bus tersebut tergelincir, terbalik, dan menabrak tanggul.
Akibat kecelakaan ini, 26 orang meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka.
Johnny Valderrama, Kepala Keselamatan Lalu Lintas, sebelumnya mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 21 orang dan 20 orang luka-luka, namun kemudian diperbarui.
Dari 14 korban luka, dua sopir bus dilarikan ke rumah sakit.
Pada saat yang sama, tim penyelamat berusaha mengevakuasi jenazah dari daerah yang sulit dijangkau.
Pihak keluarga juga menunggu kabar dari salah satu anggota keluarga yang menjadi penumpang bus tersebut.
Mereka menunggu di luar Rumah Sakit Mariscal di Ayacucho.
Korban yang terluka dibawa ke rumah sakit ini.
Juan Aiquipa, salah satu kerabat korban mengatakan, saat ini ia hanya bisa menunggu bagaimana keadaan keluarganya.
“Kami tidak tahu apakah saudara laki-laki saya ada di rumah sakit atau meninggal,” kata Juan Aquipa, menurut NDTV.
Menurut Aikipa, banyak jalan berlubang di wilayah tersebut sehingga menyebabkan banyak kecelakaan.
“Semua jalan berlubang dan pemerintah tidak menyediakan layanan apa pun,” tambahnya.
Kecelakaan bus yang fatal sering terjadi di Peru.
Banyak bus yang dilaporkan oleh NBC News beroperasi di jalan pegunungan yang berbahaya atau dikendarai oleh pengemudi yang tidak terlatih.
Tahun lalu, lebih dari 3.100 orang meninggal dalam lebih dari 87.000 kecelakaan lalu lintas di negara berpenduduk 34 juta jiwa.
Baru-baru ini, pada bulan April, sebuah bus juga mengalami kecelakaan di Peru.
Sebuah bus jatuh ke sungai di wilayah Cajamarca, Peru utara, menewaskan 25 orang.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)