TRIBUNNEWS.COM – Israel mengkritik laporan pakar hak asasi manusia PBB atas tuduhan “anti-Semitisme”.
Pelapor Khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, dituduh mengizinkan postingan di media sosial yang membandingkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler.
Francesca Albanese pernah menghadapi kritik keras dari Israel di masa lalu, terutama ketika dia menuduh negara tersebut melakukan genosida dalam perang Gaza pada bulan Maret.
Pada Kamis (25/7/2024), Albanese membalas postingan tersebut
“Sejarah selalu menyaksikan,” kata Craig Mokhiber, mantan pejabat hak asasi manusia PBB yang mengundurkan diri pada akhir Oktober dan menuduh badan dunia tersebut tidak mencegah “genosida” terhadap warga Palestina di Gaza.
“Itulah yang saya pikirkan hari ini,” kata Albanese.
Dalam tanggapannya, Francesca Albanese tidak berbicara atas nama PBB. Israel akan menghakimi Anda
Menteri Luar Negeri Israel dengan cepat menanggapi pernyataan Francesca Albanese.
Israel mengkritik tanggapan para ahli PBB sebagai tindakan yang ‘tidak dapat ditebus’.
“Tidak masuk akal bahwa (warga Albania) masih diperbolehkan menggunakan PBB sebagai kedok untuk menyebarkan anti-Semitisme,” demikian pernyataan Israel, Kamis, menurut Arab News.
Misi Israel di PBB di Jenewa juga memberikan tanggapan.
“Ketika para ‘ahli’ PBB sekarang mendukung pelanggaran Holocaust yang dilakukan mantan direktur (Kantor Hak Asasi Manusia PBB) yang tersebar di New York, sistemnya sudah busuk pada intinya,” katanya. Netanyahu diminta untuk segera mendapatkan kesepakatan gencatan senjata
Di sisi lain, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, mendesak Presiden Israel Benjamin Netanyahu segera melakukan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Oleh karena itu, sebagian besar dari mereka yang ditahan militer di Gaza sejak 7 Oktober 2023 bisa pulang ke rumah, seperti dilansir AP News.
Harris, yang mendapat dukungan cukup banyak delegasi untuk menjadi calon Partai Demokrat pada pemilihan presiden AS 2024, bertemu dengan Netanyahu pada Kamis di Washington.
Dia mengatakan bahwa memulangkan para tahanan adalah hal yang penting dan menjelaskan penderitaan yang meluas di kalangan warga Gaza seiring dengan berlanjutnya perang.
Sebelumnya, Netanyahu berbicara di depan Kongres, di mana ia berjanji untuk mencapai “kemenangan penuh” melawan Hamas.
Hamas mengutuk pidato tersebut dan menuduh Netanyahu menghalangi upaya untuk mengakhiri perang dan mengembalikan sandera.
Menteri Kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 39.100 warga Palestina tewas dalam perang tersebut.
PBB memperkirakan pada bulan Februari bahwa sekitar 17.000 anak di wilayah tersebut saat ini tidak didampingi oleh orang tua, dan jumlah tersebut mungkin terus meningkat sejak saat itu. Warga Palestina meninggalkan lingkungan Khan Yunis timur di Jalur Gaza selatan menyusul perintah evakuasi Israel pada 22 Juli 2024. (AFP/BASHAR TALEB) Informasi terkini perang Israel-Hamas
Menurut Al Jazeera, serangan terbaru pesawat tempur Israel menargetkan Jalur Gaza, termasuk Khan Younis di selatan, kamp pengungsi Bureij di tengah, dan Kota Gaza di utara taman.
Pasukan Israel menembaki ambulans yang membawa korban luka di selatan Khan Younis, tempat serangan mematikan oleh pasukan Israel meningkat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Kamala Harris di Washington, di mana wakil presiden tersebut mengatakan kepada Netanyahu bahwa waktunya telah tiba untuk menyelesaikan perjanjian mengenai gencatan senjata di Gaza.
Sebelas warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel.
Seorang anak laki-laki berusia 17 tahun mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia disiksa untuk mendapatkan informasi tentang Hamas dan pusat penahanannya di Gaza.
Tentara Israel telah melancarkan beberapa serangan di Khan Younis, Rafah dan Kota Gaza dalam 24 jam terakhir, menewaskan banyak orang, kata kantor berita Wafa.
Mustafa Muhammad Abu Ara, pemimpin Hamas di Tepi Barat tempat dia tinggal, meninggal dalam tahanan Israel, tahanan Komisi Urusan Palestina dan mantan tahanan.
Bentrokan terjadi antara pasukan Palestina dan pasukan Israel saat terjadi serangan di kota Jenin dan kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat.
Sekretaris PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa tentara Israellah yang menembak jatuh tiga konvoi PBB antara hari Minggu dan Selasa di Gaza.
Tentara Israel mengumumkan bahwa seorang tentara lainnya tewas dalam pertempuran di Gaza selatan.
Sedikitnya 39.175 orang tewas dan 90.403 orang luka-luka dalam perang Israel di Gaza.
Korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sebanyak 1.139 orang, dan masih banyak yang terjebak di Gaza.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina Vs Israel